Dalam sebuah biantara, penggunaan basa Sunda lemes (halus) sangat dianjurkan untuk acara resmi. Namun, seorang pembicara memilih menggunakan basa loma (akrab) saat menyampaikan biantara di hadapan para pemuda dalam acara karang taruna. Mengapa pilihan basa loma tersebut dapat dianggap tepat?