Beberapa sejarawan berpendapat bahwa Islamisasi Nusantara adalah hasil dari kekuatan eksternal (pedagang, ulama dari luar), sementara yang lain menekankan peran faktor internal (daya tarik Islam bagi masyarakat lokal). Jika Anda harus memilih faktor paling dominan, argumen mana yang lebih kuat dan mengapa?