Seorang seniman merasa sangat tertekan dan tidak mampu berkarya setelah menerima kritik pedas dari seorang kritikus seni. Meskipun ia tahu kritik itu mungkin benar, pikirannya terus-menerus dihantui rasa tidak berharga. Bagaimana pemahaman Citta Niyama dapat membantu seniman tersebut mengatasi masalahnya?