Ketika sebuah pertunjukan wayang kulit dipentaskan di luar konteks aslinya (misalnya, di sebuah festival budaya di Eropa tanpa penonton yang memahami filosofi Jawa), potensi kesalahpahaman atau misinterpretasi dapat terjadi. Untuk meminimalkan hal tersebut, pendekatan paling efektif yang dapat dilakukan dalang atau penyelenggara adalah: