Seorang manajer proyek konstruksi di daerah pedesaan Batak sedang menghadapi penolakan dari beberapa pekerja lokal yang enggan bekerja pada hari-hari tertentu karena terkait dengan 'parpanganan' (perhitungan hari baik/buruk dalam adat Batak). Penolakan ini menghambat jadwal proyek. Sebagai manajer, bagaimana Anda akan mengatasi situasi ini secara efektif tanpa mengabaikan aspek budaya lokal dan tetap menjaga produktivitas proyek?