Tim pemasaran sebuah hotel di Ubud ingin membuat brosur promosi yang menonjolkan kearifan lokal Bali. Mereka berencana menggunakan peribahasa Bali untuk tagline. Peribahasa 'Bungut lancip, basang bolong' dipilih. Bagaimana interpretasi peribahasa ini agar relevan dan menarik bagi wisatawan yang mencari pengalaman otentik, serta bagaimana cara mengadaptasinya menjadi tagline yang positif?