Negara "Agraria Subur" memiliki potensi pertanian yang sangat besar, namun selama ini pertumbuhan ekonominya stagnan karena produktivitas rendah dan infrastruktur yang minim. Pemerintah sedang mempertimbangkan dua strategi utama: 1. Fokus pada industrialisasi cepat dengan menarik investasi asing di sektor manufaktur padat modal, mengorbankan sebagian lahan pertanian untuk kawasan industri. 2. Fokus pada modernisasi pertanian melalui teknologi tepat guna, irigasi modern, dan pelatihan petani, serta pengembangan industri pengolahan hasil pertanian. Jika tujuan utama adalah mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan sekaligus menjaga ketahanan pangan dan lingkungan, strategi mana yang lebih tepat dan mengapa?