Menganalisis pesan moral inti dan karakteristik tokoh utama 'Siboru Sanggul', kemudian merancang konflik modern (misalnya, tekanan sosial atau body shaming) yang menguji kesederhanaan dan ketulusan, serta resolusi yang menguatkan nilai tersebut di era digital, dengan tetap mempertahankan nama dan beberapa unsur ikonik Batak.