Seorang lulusan SMK jurusan Tata Boga berencana membuka usaha katering. Ia memiliki visi untuk tidak hanya mencari keuntungan, tetapi juga memberdayakan ibu rumah tangga kurang mampu di desanya dengan melatih mereka dan mempekerjakan mereka, serta menggunakan bahan baku dari petani lokal yang menerapkan praktik pertanian berkelanjutan. Bagaimana seharusnya ia mengintegrasikan visi ini ke dalam model bisnisnya sesuai Ajaran Sosial Gereja Katolik?