Dalam proyek pengembangan infrastruktur di daerah terpencil, Anda sebagai manajer proyek menemukan bahwa ada sekelompok masyarakat adat yang menolak pembangunan karena mengancam situs sakral dan mata pencarian tradisional mereka. Pemerintah daerah telah memberikan izin, namun Anda merasa ada konflik nilai yang mendalam. Berdasarkan prinsip Wibhutimarga yang mengajarkan pengakuan akan keberadaan Tuhan dalam segala aspek kehidupan dan pentingnya menghormati keberagaman budaya (desa, kala, patra), bagaimana Anda mengatasi situasi ini?