Seorang desainer fesyen ingin menciptakan koleksi busana etnik modern yang mengangkat nilai filosofis motif tradisional Indonesia. Ia memilih motif 'Parang Rusak' dari Jawa yang secara historis hanya boleh dikenakan oleh kalangan raja atau bangsawan. Dalam konteks adaptasi desain modern dan penghormatan terhadap warisan budaya, bagaimana desainer sebaiknya menginterpretasikan motif 'Parang Rusak' agar tetap relevan tanpa menghilangkan esensi filosofisnya?