Sebuah tim riset budaya di perusahaan teknologi sedang mengembangkan aplikasi transliterasi otomatis Aksara Jawa ke Latin. Mereka menemukan masalah serius: kata-kata yang diakhiri dengan bunyi 'ng' seringkali salah ditransliterasi. Contoh, 'wayang' (ꦮꦪꦁ) kadang terbaca 'waya'. Sandhangan apakah yang paling krusial untuk diperiksa dan diperbaiki dalam algoritma mereka guna mengatasi masalah ini?

Sandhangan 'cecak' (ꦁ) yang berfungsi sebagai penanda akhiran 'ng'.

Seorang guru Bahasa Jawa di SMK sedang menyiapkan materi ujian tentang sandhangan untuk siswa kelas X. Ia ingin membuat soal yang menguji pemahaman perbedaan antara sandhangan 'taling' (ꦺ) dan 'pepet' (ꦼ) dalam konteks penulisan nama perusahaan. Nama perusahaan 'Berkat' seringkali keliru ditulis ꦧꦼꦂꦏꦠ꧀ menjadi ꦧꦺꦂꦏꦠ꧀. Manakah pernyataan yang paling tepat menjelaskan perbedaan penggunaan 'taling' dan 'pepet' pada kata tersebut?

'Taling' (ꦺ) digunakan untuk vokal 'e' seperti pada 'lele' (è), sedangkan 'pepet' (ꦼ) untuk vokal 'e' seperti pada 'emas' (ə). 'Berkat' menggunakan 'pepet'.

Latihan Soal Bab 4: Aksara Jawa (Sandhangan) - bahasa_daerah Kelas 10

No. 1

Seorang perancang kemasan produk kopi luwak dengan merek 'Arum' ingin mencetak nama produknya dalam Aksara Jawa. Dia mengusulkan penulisan ꦲꦫꦸꦩ꧀ (ha-ra-u-ma-pangkon). Namun, ada kekhawatiran bahwa bunyi 'r' di tengah kata 'Arum' kurang tegas. Sandhangan apakah yang harus digunakan untuk memastikan bunyi 'r' terdengar jelas di tengah kata dan apakah penulisan tersebut sudah baku?