Dalam "Turi-turian Asal Mula Danau Toba", pelanggaran janji oleh seorang suami yang berubah wujud menjadi ikan dan istrinya menjadi danau merupakan konsekuensi dari ketidakpatuhan terhadap norma yang telah disepakati. Dalam konteks pengelolaan proyek di industri pariwisata modern yang sensitif terhadap kearifan lokal, jika seorang manajer proyek mengabaikan perjanjian kemitraan dengan masyarakat adat dan menyebabkan konflik sosial, pelajaran apa yang paling relevan dari turi-turian ini untuk mencegah kegagalan proyek serupa?