Seorang teknisi layanan pelanggan di sebuah perusahaan telekomunikasi, Dewi, menghadapi seorang pelanggan yang sangat marah dan menggunakan kata-kata kasar karena masalah jaringan yang tidak kunjung selesai. Dewi merasa sakit hati dan ingin membalas dengan nada yang sama. Namun, ia teringat ajaran Tat Twam Asi. Bagaimana Dewi sebaiknya menerapkan prinsip Tat Twam Asi dalam situasi ini?