Seorang supervisor produksi di sebuah pabrik garmen menemukan bahwa satu batch produk yang hampir selesai memiliki sedikit cacat minor yang tidak lolos standar kualitas ketat perusahaan. Namun, jika batch tersebut ditolak, perusahaan akan mengalami keterlambatan pengiriman yang signifikan dan denda kontraktual yang besar. Supervisor tersebut berada dalam dilema: melaporkan cacat dan menanggung konsekuensi finansial, atau 'meloloskan' produk tersebut dengan harapan tidak terdeteksi oleh klien. Dari perspektif etika Buddhis, tindakan apa yang paling tepat diambil oleh supervisor tersebut?