Seorang pemuda Madura, Rahmat, berencana membuka usaha di perantauan. Orang tuanya berpesan, "Ngerengaghi pèssè ta' gâmpang, nang. Kudu èbhâbhâri kalabân kaparcajâ'ân, sopajâ ta' ajhâlânaghi pèkkèran sè kènèk." (Mencari uang tidak mudah, nak. Harus disertai kepercayaan, agar tidak menjalankan pikiran yang sempit). Jika dikaitkan dengan nilai-nilai luhur budaya Madura, pesan orang tua Rahmat ini paling relevan dengan konsep apa dalam menghadapi tantangan ekonomi modern?