Banyak bhujuk atau makam keramat ulama dan tokoh berpengaruh di Madura yang menjadi destinasi wisata religi, menarik peziarah dari berbagai daerah. Hal ini membawa potensi ekonomi bagi masyarakat sekitar, namun juga menimbulkan tantangan terkait pengelolaan situs, pelestarian nilai sakral, dan dampak lingkungan akibat kunjungan massal. Untuk mengembangkan pariwisata religi di sekitar bhujuk secara berkelanjutan, bagaimana strategi pengelolaan yang paling seimbang agar potensi ekonomi dapat dimaksimalkan tanpa mengorbankan kesakralan situs dan kelestarian lingkungan?