Dhandhanggula: Wong urip iku kudu ngerti, marang sejatining urip tanpin, aja nganti lali marang Gusti, tansah eling lawan waspada, ing saben tindak tandukmu, aja kleru lakuning urip, tumindak kang laras, karo paugeran agung, supaya nemu katentreman jati. (Orang hidup itu harus mengerti, akan hakikat hidup yang sejati, jangan sampai lupa pada Tuhan, selalu ingat dan waspada, dalam setiap tingkah lakumu, jangan salah jalan hidup, bertindak yang selaras, dengan aturan agung, agar menemukan ketenteraman sejati.) Mengacu pada bait tembang Dhandhanggula tersebut, bagaimana relevansi ajaran filosofisnya dapat mengevaluasi pola hidup masyarakat modern yang cenderung individualistis dan materialistis, serta tawaran solusi apa yang tersirat?

Tembang ini mengkritik individualisme dengan menyerukan pentingnya kesadaran kolektif dan ketaatan pada nilai-nilai luhur untuk mencapai kedamaian batin.

Seorang pranatacara (MC) dalam acara pernikahan adat Jawa tiba-tiba lupa urutan acara dan salah menyebutkan nama besan di hadapan tamu undangan. Tindakan paling profesional dan santun yang harus ia lakukan untuk mengatasi kesalahan tersebut adalah...

Segera meminta maaf secara terbuka kepada hadirin dan pihak besan yang salah disebut, lalu mengoreksi dengan tepat.

Latihan Soal PTS Semester 2 - bahasa_daerah Kelas 12

No. 1

Serat Wulangreh pupuh Dandhanggula bait ke-4 menyatakan: "Apan ta mungkul ing karepanipun, nora ngrungu pituturing wong liya, anggepe pandhita luwih, ngungkuli sakabehe, wus wani nrajang ing kukum, nora ngendah mring parentah, tan kena pinrih, sanadyan pinadha-padha, wus dadi watek tan kena ingapus, pan wus manggon ing sanubari." Inti dari bait ini adalah kritik terhadap sifat seseorang yang...