Sebuah berita berbahasa Jawa berjudul "Pagelaran Wayang Kulit Bakal Ngregengake Kutha Solo" (Pagelaran Wayang Kulit Akan Meramaikan Kota Solo) bersumber dari akun media sosial anonim. Berita tersebut memuat jadwal dan bintang tamu yang sangat terkenal, namun tidak ada konfirmasi resmi dari dinas kebudayaan atau penyelenggara acara. Sebagai pembaca yang kritis, bagaimana Anda mengevaluasi kredibilitas berita tersebut berdasarkan prinsip jurnalistik Jawa 'ngati-ati' (kehati-hatian) dan 'sumbere cetha' (sumber jelas)?

Kredibilitasnya sangat diragukan karena sumbernya anonim dan tidak ada konfirmasi resmi, bertentangan dengan prinsip 'sumbere cetha' dan 'ngati-ati'.

Seorang guru Bahasa Jawa meminta siswanya untuk menganalisis tembang Macapat 'Pangkur' yang berisi nasihat tentang pengendalian diri. Siswa A berpendapat bahwa nasihat tersebut sudah tidak relevan di era media sosial yang menuntut ekspresi diri bebas. Siswa B berpendapat sebaliknya, bahwa justru di era ini, pengendalian diri menjadi semakin penting. Evaluasilah argumen kedua siswa tersebut berdasarkan konteks filosofi Jawa.

Siswa B lebih tepat, karena pengendalian diri dalam filosofi Jawa bukan pembatasan, melainkan upaya mencapai harmoni pribadi dan sosial di tengah dinamika modern.

Latihan Soal PAS Semester 1 - bahasa_daerah Kelas 12

No. 1

Perhatikan kutipan pidato (sesora) berikut: 'Para rawuh ingkang kinurmatan, sumangga kita tansah ngugemi paugeran luhur budaya Jawi minangka tameng saking gempuran budaya manca ingkang boten trep. Kanthi makaten, jati diri bangsa badhe lestantun.' Jika sesora ini disampaikan dalam sebuah acara resmi peringatan Hari Kebudayaan, bagaimana Anda mengevaluasi efektivitas penggunaan gaya bahasa dan pesan dalam kutipan tersebut untuk audiens yang mayoritas adalah generasi muda?