Satu paragraf teks berbahasa Bali menceritakan tentang 'Subak' sebagai sistem irigasi tradisional yang diatur secara komunal berdasarkan filosofi Tri Hita Karana. Paragraf tersebut menyoroti keberhasilan Subak dalam menjaga keseimbangan ekosistem sawah dan kedaulatan pangan lokal. Manakah kesimpulan evaluatif yang paling tepat mengenai relevansi Subak sebagai model pembangunan berkelanjutan di era modern?