Awig-awig Desa Adat S menegaskan bahwa setiap keluarga wajib mengirimkan perwakilan laki-laki dewasa untuk setiap kerja bakti (ngayah) di pura. Namun, desa tersebut kini memiliki banyak keluarga yang kepala keluarganya adalah perempuan (janda) atau keluarga dengan anak laki-laki yang masih kecil. Jika Anda adalah bendesa adat, bagaimana Anda akan merevisi atau menginterpretasi awig-awig ini untuk memastikan keadilan dan partisipasi tanpa melanggar semangat aslinya?

Melakukan revisi awig-awig melalui paruman desa untuk memperluas definisi 'perwakilan' agar mencakup perempuan dewasa atau anggota keluarga lain yang mampu, atau mempertimbangkan bentuk kontribusi alternatif (misalnya, materi atau tenaga kerja di sektor lain) yang setara dengan ngayah fisik, dengan tetap menjaga esensi partisipasi dan gotong royong.

Desa Adat 'Bakti Rasa' ingin merevisi awig-awignya untuk mengakomodasi penggunaan teknologi informasi dalam sistem administrasi desa, seperti pencatatan krama dan pengelolaan data upacara secara digital. Faktor apa yang paling krusial untuk memastikan bahwa revisi awig-awig tersebut dapat diterima dan dilaksanakan secara efektif oleh seluruh krama desa?

Partisipasi aktif dan pemahaman menyeluruh dari seluruh krama desa melalui sosialisasi dan musyawarah yang transparan, serta pelatihan penggunaan teknologi.

Latihan Soal Bab 2: Awig-Awig Desa Adat - bahasa_daerah Kelas 12

No. 1

Awig-awig Desa Adat Kedaton mensyaratkan setiap kepala keluarga untuk aktif dalam kegiatan adat dan sosial. Namun, seorang warga yang baru pindah ke desa tersebut, meskipun telah menjadi krama adat, menunjukkan sikap pasif dan kurang berpartisipasi. Ia berdalih tidak memahami sepenuhnya tata cara dan bahasa Bali yang digunakan. Sebagai prajuru adat, bagaimana Anda akan mengatasi situasi ini secara efektif tanpa melanggar awig-awig dan tetap menjaga inklusivitas?