Prinsip 'kasihilah musuhmu' (Matius 5:44) adalah salah satu ajaran Yesus yang paling radikal dan menantang dalam upaya mewujudkan damai sejahtera. Dalam konteks politik yang penuh dengan polarisasi dan permusuhan terhadap kelompok-kelompok yang berbeda pandangan, bagaimana seorang Kristen dapat mengimplementasikan prinsip ini secara efektif tanpa mengorbankan integritas moral atau keadilan?