Dalam Kitab Xiao Jing (Kitab Bakti), ditekankan pentingnya berbakti kepada orang tua. Namun, di era modern, seringkali terjadi perbedaan pandangan antara generasi tua dan muda mengenai gaya hidup, karier, atau pilihan pasangan hidup. Seorang anak merasa sulit untuk selalu menuruti keinginan orang tuanya tanpa mengorbankan kebahagiaan pribadinya. Bagaimana seorang penganut Khonghucu yang bijaksana menerapkan prinsip Xiao (Bakti) dalam menghadapi perbedaan pandangan tersebut tanpa mengorbankan prinsip otonomi diri yang sehat?