Dalam perumusan Hukum Hindu Modern, seringkali muncul perdebatan mengenai sejauh mana teks-teks Smrti (seperti Manawa Dharmasastra) yang ditulis ribuan tahun lalu masih relevan untuk diterapkan secara harfiah di era kontemporer. Bagaimana para ahli Dharma dapat menafsirkan Smrti agar tetap menjadi panduan yang relevan dan adil tanpa kehilangan esensi ajaran?

Melakukan interpretasi kontekstual (desa, kala, patra) dengan membedakan antara 'hukum abadi' (Nitya Dharma) yang universal dan 'hukum temporal' (Yuga Dharma) yang dapat disesuaikan, serta berpegang pada prinsip keadilan (Dharma) sebagai landasan utama, untuk menyaring dan mengadaptasi ajaran Smrti sesuai konteks dan nilai-nilai kemanusiaan kontemporer.

Sebuah keluarga Hindu di perkotaan menghadapi dilema etis mengenai keputusan medis untuk anggota keluarga yang sakit parah dan hidup dengan alat bantu. Dokter menyarankan pencabutan alat bantu untuk mengurangi penderitaan, namun keluarga memiliki pandangan berbeda mengenai karma dan reinkarnasi. Dalam konteks Hukum Hindu Modern yang mempertimbangkan nilai-nilai kemanusiaan dan spiritual, bagaimana keluarga tersebut dapat membuat keputusan yang bijak?

Berkonsultasi dengan sulinggih atau ahli Dharma untuk memahami perspektif karma dan ahimsa, serta mempertimbangkan kualitas hidup pasien dan prinsip welas asih dalam ajaran Hindu, kemudian mendiskusikannya dengan pihak medis.

Latihan Soal Bab 2: Hukum Hindu Modern - agama Kelas 12

No. 1

Seorang ilmuwan Hindu berhasil mengembangkan teknologi rekayasa genetika yang mampu mencegah penyakit genetik serius pada embrio manusia. Namun, teknologi ini juga memunculkan pertanyaan etis tentang "bermain sebagai Tuhan" dan potensi dampak jangka panjang pada evolusi manusia serta konsep Atman dan reinkarnasi. Bagaimana Hukum Hindu Modern seharusnya memberikan panduan etis terhadap penerapan teknologi semacam ini?