Frasa Pali 'Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta' (Semoga semua makhluk berbahagia) seringkali dilantunkan dalam upacara 'pemberkahan'. Bagaimana esensi cinta kasih universal (metta) yang terkandung dalam frasa ini berhubungan dengan pengalaman individual seseorang yang menerima pemberkahan?

Dengan membangkitkan dan melatih batin metta, individu yang menerima pemberkahan turut mengembangkan kualitas welas asih dalam dirinya, sehingga menciptakan batin yang lebih damai, protektif, dan mampu menghadapi penderitaan dengan kebijaksanaan, serta menyadari keterhubungan dengan semua makhluk.

Di sebuah desa, banyak warga percaya bahwa dengan menggantungkan jimat di depan rumah atau melakukan ritual-ritual tertentu secara rutin, mereka akan terhindar dari musibah dan mendapatkan rezeki melimpah. Dari sudut pandang ajaran Buddha tentang "Pemberkahan", bagaimana pandangan ini dapat dievaluasi?

Pandangan tersebut keliru karena ajaran Buddha menekankan bahwa pemberkahan sejati berasal dari perbuatan baik dan pengembangan batin, bukan objek eksternal atau ritual kosong.

Latihan Soal Bab 5: Pemberkahan - agama Kelas 12

No. 1

Seorang siswa Kelas 12 menghadapi Ujian Nasional dengan persiapan minim. Ia mengikuti pemberkahan paritta di vihara, berharap dapat lulus dengan nilai memuaskan. Dalam perspektif ajaran Buddha, apakah partisipasi dalam pemberkahan paritta secara otomatis menjamin kelulusan siswa tersebut?