Mengapa pemahaman Anatta (tanpa inti diri) tidak mengarah pada nihilisme atau pandangan bahwa 'tidak ada yang penting', melainkan justru mendorong pengembangan etika dan welas asih?

Karena meskipun tidak ada 'diri' yang kekal, ada keberlanjutan proses Kamma yang menentukan kelahiran kembali dan hasilnya.

Seorang individu telah mencapai puncak karir impiannya, memiliki keluarga yang harmonis, dan menikmati kemewahan materi. Namun, di tengah semua pencapaian tersebut, ia seringkali merasakan kekosongan batin, kecemasan yang samar, dan ketidakpuasan yang sulit dijelaskan, seolah ada sesuatu yang fundamental kurang dalam hidupnya. Fenomena ini paling tepat diinterpretasikan sebagai manifestasi dari aspek dukkha yang mana dalam Tiga Corak Umum?

Sankhara-dukkha (penderitaan karena kondisi yang terkondisi, yaitu ketidakpuasan yang melekat pada semua fenomena yang tersusun dan tidak kekal).

Pertanyaan 1