Seorang peneliti menemukan bahwa dalam naskah drama tradisional Madura yang berusia ratusan tahun, terdapat pola penggunaan metafora dan perumpamaan yang sangat kaya dan seringkali berkaitan dengan kearifan lokal seperti pertanian atau laut. Jika seorang dramawan modern menulis ulang naskah tersebut dan mengganti semua metafora kuno dengan gaya bahasa yang lebih lugas dan modern, apa konsekuensi terbesar terhadap nilai sastrawi dan budaya drama tersebut?