Rina, seorang siswi kelas 11, sedang berbicara dengan Pak Budi, guru Bahasa Jawanya, mengenai nilai ulangannya yang kurang memuaskan. Rina berkata, "Pak, kula ajeng nyuwun pirsa, kok nilai ulangan kula awon sanget nggih? Kula pun sinau tenanan lho, Pak."
Berdasarkan konteks unggah-ungguh basa Jawa, pernyataan Rina tersebut perlu dievaluasi. Apa saran perbaikan paling tepat yang seharusnya Rina lakukan agar lebih santun dan sesuai dengan unggah-ungguh?