Pesan novel ini sangat relevan; ia menawarkan antitesis terhadap individualisme perkotaan, mengingatkan bahwa jati diri sejati seringkali ditemukan dalam akar budaya, hubungan komunal, dan kearifan lokal. Ini mendorong generasi muda untuk merefleksikan ulang nilai-nilai yang mungkin tergerus oleh modernitas, dan menemukan keseimbangan antara kemajuan dan identitas kultural.