Kecerdasan Buatan (AI) memiliki potensi untuk menggantikan banyak pekerjaan manusia, menimbulkan kekhawatiran tentang pengangguran massal dan ketidaksetaraan ekonomi. Dari perspektif etika sosial Kristen, bagaimana masyarakat dan pemerintah, dengan partisipasi aktif gereja, seharusnya merespons tantangan ini untuk memastikan keadilan sosial dan martabat kerja manusia?

Berinvestasi pada pendidikan ulang dan pelatihan keterampilan baru, mengembangkan jaring pengaman sosial yang adaptif, serta mempromosikan model ekonomi yang menghargai kontribusi manusia di luar pekerjaan konvensional.

Dengan munculnya kendaraan otonom dan robotika, keputusan moral yang kompleks harus diprogram ke dalam mesin (misalnya, dalam kasus kecelakaan yang tidak dapat dihindari, siapa yang harus diselamatkan?). Dari perspektif etika Kristen, prinsip manakah yang paling mendasari pengambilan keputusan dalam mengembangkan algoritma moral untuk teknologi semacam ini?

Menghargai martabat setiap individu sebagai Imago Dei, dengan pertimbangan yang cermat terhadap keadilan, tanggung jawab, dan dampak sosial yang luas, serta mengakui keterbatasan manusia dalam 'memainkan Tuhan'.

Latihan Soal Bab 2: Kebudayaan dan IPTEK - agama Kelas 11

No. 1

Otomatisasi dan robotika diperkirakan akan mengubah lanskap pekerjaan secara drastis, dengan banyak pekerjaan manual digantikan oleh mesin. Bagaimana pandangan Kristen tentang 'bekerja sebagai panggilan' (vocation) dan martabat kerja dapat membantu individu dan masyarakat mempersiapkan diri menghadapi tantangan ini, serta menemukan makna dalam pekerjaan di era yang semakin terotomatisasi?