Seorang remaja Katolik merasa enggan untuk pergi ke Sakramen Rekonsiliasi (Pengakuan Dosa) karena merasa malu mengungkapkan dosa-dosanya kepada imam. Ia bertanya-tanya, "Bukankah lebih baik saya langsung memohon ampun kepada Tuhan secara pribadi saja?" Bagaimana Anda menjelaskan pentingnya Sakramen Rekonsiliasi bagi pertumbuhan rohani remaja ini?