Dalam penulisan aksara Jawa, sandhangan 'pangkon' (꧀) memiliki fungsi utama untuk mematikan vokal aksara di depannya. Namun, ada situasi di mana 'pangkon' tidak digunakan meskipun aksara tersebut mati. Manakah pernyataan berikut yang paling tepat menggambarkan kondisi tersebut?