Seorang guru Bahasa Bali diminta untuk menyampaikan pidarta tentang 'Tri Hita Karana' dalam dua acara berbeda: pertama, di sebuah seminar ilmiah dengan audiens akademisi; kedua, di sebuah pertemuan PKK desa dengan audiens ibu-ibu rumah tangga. Elemen pidarta apakah yang paling krusial untuk disesuaikan secara signifikan antara kedua audiens tersebut agar pidarta efektif?