Dalam banyak geguritan klasik, tokoh 'ksatria' sering digambarkan tidak hanya sebagai pejuang fisik, tetapi juga sebagai simbol nilai-nilai tertentu yang melampaui kemampuan bertarung semata. Jelaskan interpretasi Anda mengenai peran simbolik ksatria dalam konteks pesan moral yang ingin disampaikan dalam geguritan klasik.

Ksatria merepresentasikan nilai-nilai ideal seperti keberanian dalam membela kebenaran, keadilan, kebijaksanaan dalam mengambil keputusan, pengorbanan diri untuk dharma, dan integritas moral yang tinggi dalam menghadapi tantangan.

Seorang pemimpin desa ingin menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan semangat gotong royong kepada warganya melalui medium sastra tradisional Bali yang mudah diterima dan dipahami. Mengingat karakteristik geguritan sebagai sastra didaktis, gaya penulisan geguritan seperti apa yang paling efektif dipilih dan mengapa?

Menulis geguritan baru dengan struktur tembang macapat yang akrab dan mudah dipahami, berisi nasihat langsung, serta contoh perilaku positif dari kehidupan sehari-hari masyarakat.

Latihan Soal Bab 4: Geguritan - bahasa_daerah Kelas 10

No. 1

Dalam Geguritan 'Dharmawangsa', tokoh utama selalu digambarkan sebagai pribadi yang teguh pendirian, tidak mudah terpengaruh hasutan, dan selalu mencari kebenaran. Jika Anda adalah seorang pemimpin dalam sebuah organisasi dan dihadapkan pada situasi di mana ada anggota yang menyebarkan desas-desus tidak benar yang dapat memecah belah, bagaimana Anda akan mengatasi masalah ini dengan mengacu pada karakter Dharmawangsa?