Dalam sebuah negara, terdapat kesenjangan sosial yang sangat ekstrem, di mana segelintir orang hidup dalam kemewahan sementara mayoritas hidup dalam kemiskinan dan kelaparan. Seorang pemimpin agama berpendapat bahwa umat cukup fokus pada doa dan ibadah pribadi untuk keselamatan jiwa, tanpa perlu terlibat dalam isu-isu struktural kemiskinan. Bagaimana Anda mengevaluasi pandangan ini dari perspektif ajaran Kerajaan Allah?

Pandangan tersebut mengabaikan dimensi sosial dan profetis dari Kerajaan Allah yang menuntut keadilan sosial.

Kemiskinan struktural, ketidakadilan ekonomi, korupsi yang merajalela, dan pelanggaran HAM merupakan hambatan besar bagi perwujudan Kerajaan Allah di dunia. Pendekatan transformatif apa yang paling efektif untuk diupayakan oleh umat beriman dalam mengatasi hambatan tersebut?

Terlibat aktif dalam advokasi keadilan sosial, pemberdayaan masyarakat, dan pendidikan moral-spiritual.

No. 1