Ibu Luh telah pensiun dari pekerjaannya sebagai guru setelah mengabdi puluhan tahun. Anak-anaknya sudah dewasa dan mandiri. Ia merasa ingin menjalani sisa hidupnya dengan lebih banyak meditasi, membaca kitab suci, dan melakukan perjalanan tirtha yatra. Namun, cucu-cucunya masih sering datang berkunjung dan membutuhkan perhatiannya. Bagaimana Ibu Luh dapat mengimplementasikan nilai-nilai Wanaprasta Asrama dalam situasi ini?

Secara bertahap mengurangi keterlibatan aktif dalam urusan duniawi, namun tetap memberikan bimbingan dan kasih sayang kepada keluarga ketika diperlukan.

Beberapa individu modern menafsirkan konsep Wanaprasta Asrama sebagai alasan untuk sepenuhnya melarikan diri dari tanggung jawab keluarga dan sosial begitu anak-anak mereka dewasa, tanpa mempertimbangkan kesiapan mental, spiritual, atau bahkan kebutuhan keluarga yang mungkin masih ada. Mengapa interpretasi semacam itu menyimpang dari esensi ajaran Wanaprasta Asrama yang sebenarnya?

Esensi Wanaprasta adalah pelepasan bertahap dari keterikatan duniawi dan fokus pada pencarian spiritual mendalam (introspeksi), bukan pelarian dari tanggung jawab yang belum tuntas atau tanpa persiapan mental yang matang.

Latihan Soal Bab 5: Catur Asrama - agama Kelas 10

No. 1

Seorang siswa SMA yang sedang menjalani masa Brahmacari Asrama mendapati dirinya sangat sibuk dengan tuntutan akademik yang tinggi, kegiatan ekstrakurikuler yang padat, dan juga tekanan untuk tetap aktif dalam kegiatan sosial sekolah. Akibatnya, ia merasa kesulitan untuk menemukan waktu dan fokus yang cukup untuk mendalami ajaran-ajaran spiritual dan pengembangan diri sesuai dengan nilai-nilai Brahmacari. Bagaimana seharusnya siswa tersebut menyikapi tantangan ini agar tetap harmonis dengan prinsip Brahmacari Asrama?