Upaweda adalah bagian dari Weda yang lebih luas, dan setiap cabangnya (Itihasa, Purana, Arthasastra, Ayurweda, Gandharwaweda, Dhanurweda, Kamasastra) tampaknya membahas aspek kehidupan yang berbeda. Namun, secara filosofis, semua cabang ini saling melengkapi dan berkontribusi pada pencapaian tujuan hidup manusia (Chatur Purusartha). Bagaimana interkoneksi ini menggarisbawahi pandangan Hindu tentang kehidupan yang holistik dan terintegrasi?

Masing-masing cabang Upaweda, meskipun berbeda fokus, menyediakan panduan praktis untuk aspek-aspek kehidupan (etika, kesehatan, pemerintahan, seni, hubungan) yang semuanya diperlukan untuk mencapai keseimbangan Dharma, Artha, Kama, dan akhirnya Moksha, menunjukkan bahwa kehidupan spiritual tidak terpisah dari kehidupan duniawi.

Arthasastra Kautilya secara komprehensif membahas pentingnya 'danda' (hukuman atau sanksi) dalam menjaga ketertiban sosial dan keadilan. Kautilya berpendapat bahwa tanpa 'danda' yang diterapkan secara adil dan tegas, masyarakat akan jatuh ke dalam anarki. Namun, ia juga menekankan bahwa 'danda' harus diterapkan dengan kebijaksanaan dan proporsionalitas. Bagaimana prinsip ini dapat diterapkan dalam sistem peradilan modern untuk mencapai keadilan yang efektif sekaligus menjaga hak asasi manusia?

Mengembangkan sistem hukum yang memiliki kerangka hukuman yang jelas (danda) untuk setiap pelanggaran, namun dilengkapi dengan proses pengadilan yang adil, pertimbangan mitigasi, dan fokus pada rehabilitasi, sehingga hukuman bersifat mendidik dan proporsional, bukan hanya retributif.

Latihan Soal Bab 2: Upaweda - agama Kelas 10

No. 1

Kisah Ramayana dan Mahabharata, sebagai bagian dari Itihasa, seringkali dianggap sebagai cerminan nilai-nilai moral dan etika dalam kehidupan. Namun, beberapa orang berpendapat bahwa kisah-kisah tersebut hanyalah mitos belaka yang tidak relevan dengan tantangan moral modern. Bagaimana Anda mengevaluasi relevansi Itihasa dalam membentuk karakter dan moral generasi muda saat ini?