Seorang teman mengatakan, 'Untuk apa kita berbuat baik jika pada akhirnya semua orang akan mati dan semua perbuatan akan terlupakan? Lebih baik nikmati hidup saja.' Bagaimana Anda akan menjelaskan peran Sradha dalam Hukum Karma dan tumimbal lahir untuk menyanggah pandangan tersebut secara rasional dan memberikan motivasi untuk berbuat baik?

Menjelaskan bahwa meskipun raga mati, kesadaran terus berlanjut melalui tumimbal lahir, dan setiap perbuatan (karma) memiliki konsekuensi yang akan membentuk kondisi keberadaan di masa depan, sehingga berbuat baik adalah investasi untuk kebahagiaan sejati.

Seorang ilmuwan Buddhis dihadapkan pada pertanyaan tentang bagaimana Sradha dalam tumimbal lahir (reinkarnasi) dapat diselaraskan dengan pemahaman ilmiah modern yang menekankan bukti empiris. Bagaimana ia dapat menjelaskan konsep tumimbal lahir secara rasional dalam konteks ini?

Menjelaskan bahwa tumimbal lahir bukan tentang perpindahan 'jiwa' statis, melainkan kelanjutan dari aliran kesadaran dan pola karma yang membentuk identitas baru, yang meskipun belum sepenuhnya terbukti secara empiris oleh sains barat, bukanlah konsep yang bertentangan dengan hukum alam atau energi, dan dapat dipahami melalui refleksi filosofis serta pengalaman meditasi mendalam.

Latihan Soal Bab 5: Sradha (Keyakinan) - agama Kelas 10

Pertanyaan 1

Dalam Lima Kekuatan Spiritual (Panca Bala), Sradha (keyakinan) harus seimbang dengan Paññā (kebijaksanaan). Jika Sradha terlalu kuat tanpa diimbangi Paññā, apa potensi masalah yang dapat timbul?