Kembali ke Daftar Materi
SMA Kelas 10sosiologi

Perilaku Menyimpang: Memahami Deviasi Sosial dalam Masyarakat

Nyoman Joblagan
16 Desember 2025

Pendahuluan: Memahami Batasan dalam Masyarakat

Selamat datang, para siswa kelas 10! Hari ini kita akan menjelajahi salah satu topik paling menarik dan relevan dalam sosiologi: perilaku menyimpang. Dalam setiap masyarakat, ada seperangkat norma dan nilai yang disepakati untuk menjaga ketertiban dan harmoni. Namun, tidak jarang kita menemukan individu atau kelompok yang bertindak di luar 'garis' yang telah ditentukan tersebut. Mengapa hal itu terjadi? Apa dampaknya? Dan bagaimana masyarakat menyikapinya? Mari kita selami lebih dalam.

Konsep Utama Perilaku Menyimpang

Definisi Perilaku Menyimpang

Secara sosiologis, perilaku menyimpang atau deviasi sosial adalah tindakan individu atau kelompok yang tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berlaku di masyarakat. Perilaku ini seringkali dianggap tercela dan dapat menimbulkan ketidaknyamanan, ketidaksetujuan, atau bahkan sanksi dari masyarakat.

Ciri-ciri Perilaku Menyimpang

  • Relatif dan Tidak Mutlak: Apa yang dianggap menyimpang di satu masyarakat atau waktu, bisa jadi tidak di tempat atau waktu lain. Contoh: tato di masa lalu dan sekarang.
  • Dapat Diterima atau Ditolak: Beberapa penyimpangan kecil mungkin ditoleransi, sementara yang lain langsung ditolak keras.
  • Ada Sanksi: Pelanggaran terhadap norma sosial akan berujung pada sanksi, baik formal maupun informal.
  • Terjadi Berulang: Perilaku menyimpang bisa menjadi pola yang terus-menerus.
  • Bersifat Kultural: Apa yang menyimpang sangat dipengaruhi oleh budaya setempat.

Jenis-jenis Perilaku Menyimpang

  • Penyimpangan Primer: Pelanggaran norma yang bersifat sementara, tidak berulang, dan pelakunya masih dapat diterima oleh masyarakat. Contoh: seorang siswa terlambat sekolah sekali-dua kali.
  • Penyimpangan Sekunder: Perilaku menyimpang yang dilakukan secara berulang-ulang, menjadi kebiasaan, dan pelakunya cenderung diidentifikasi sebagai 'orang menyimpang' oleh masyarakat. Contoh: pencurian berulang, penggunaan narkoba.
  • Penyimpangan Individual: Dilakukan oleh satu individu.
  • Penyimpangan Kelompok: Dilakukan secara bersama-sama oleh sekelompok orang, seringkali membentuk subkultur menyimpang (misalnya, geng jalanan).

Teori-Teori Perilaku Menyimpang

  • Teori Anomie (Emile Durkheim & Robert Merton): Menyimpang terjadi karena individu kehilangan arah atau merasa putus asa ketika tujuan sosial yang disepakati tidak dapat dicapai melalui cara-cara yang sah. Merton mengembangkan ini dengan melihat ketidaksesuaian antara tujuan budaya dan sarana institusional.
  • Teori Asosiasi Diferensial (Edwin Sutherland): Perilaku menyimpang dipelajari melalui interaksi dengan orang lain, terutama dalam kelompok dekat. Seseorang akan menjadi menyimpang jika ia lebih banyak berinteraksi dengan orang-orang yang mendukung penyimpangan daripada yang tidak.
  • Teori Labeling (Howard Becker): Penyimpangan bukan hanya soal tindakan itu sendiri, tetapi juga bagaimana masyarakat memberi label (cap) kepada seseorang. Ketika seseorang dilabeli 'menyimpang', ia cenderung akan beradaptasi dengan label tersebut dan melanjutkan perilaku menyimpang (penyimpangan sekunder).
  • Teori Kontrol Sosial (Travis Hirschi): Individu menyimpang karena ikatan sosial mereka yang lemah. Ikatan sosial yang kuat (keterikatan, komitmen, keterlibatan, keyakinan) akan mencegah seseorang melakukan penyimpangan.

Analisis dan Penerapan: Mengapa Penyimpangan Terjadi dan Apa Dampaknya?

Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Menyimpang

  • Kegagalan Sosialisasi: Proses internalisasi nilai dan norma yang tidak sempurna.
  • Subkultur Menyimpang: Lingkungan atau kelompok yang memiliki nilai dan norma yang bertentangan dengan masyarakat umum.
  • Pengaruh Labeling: Cap 'menyimpang' dari masyarakat dapat mendorong seseorang untuk terus menyimpang.
  • Lemahnya Kontrol Sosial: Kurangnya pengawasan dari keluarga, sekolah, atau masyarakat.
  • Kesenjangan Sosial Ekonomi: Ketidakadilan dan kesulitan ekonomi dapat memicu tindakan menyimpang seperti pencurian atau penipuan.

Dampak Perilaku Menyimpang

  • Dampak Negatif:
    • Merusak ketertiban dan keamanan masyarakat.
    • Memicu disintegrasi atau perpecahan sosial.
    • Menyebabkan trauma atau kerugian bagi korban.
    • Menghambat pembangunan dan kemajuan.
  • Dampak Positif (menurut fungsionalis seperti Durkheim):
    • Menegaskan batas-batas norma yang jelas.
    • Mendorong solidaritas kelompok non-penyimpang (melawan penyimpangan).
    • Menjadi pemicu perubahan sosial atau inovasi (jika penyimpangan lama-lama diterima).

Upaya Penanganan Perilaku Menyimpang

  • Preventif (Pencegahan): Melalui pendidikan, sosialisasi nilai dan norma yang kuat, penguatan peran keluarga, serta menciptakan lingkungan sosial yang kondusif.
  • Represif (Penindakan): Melalui sanksi hukum, rehabilitasi, atau hukuman agar pelaku jera dan tidak mengulangi perbuatannya.

Rangkuman

Perilaku menyimpang adalah fenomena kompleks yang melekat dalam setiap masyarakat. Memahami definisinya, jenis-jenisnya, serta teori-teori di baliknya membantu kita menganalisis mengapa individu melakukan tindakan tersebut. Penting juga untuk melihat bahwa penyimpangan tidak selalu bersifat negatif; terkadang, ia dapat menjadi katalisator bagi perubahan dan penguatan norma sosial. Dengan pengetahuan ini, diharapkan kita dapat lebih bijak dalam menyikapi dan berkontribusi dalam menjaga ketertiban sosial.

Cek Pemahaman Materi (5 Soal)

1

Teks soal tidak ditemukan di database.

2

Teks soal tidak ditemukan di database.

3

Teks soal tidak ditemukan di database.

4

Teks soal tidak ditemukan di database.

5

Teks soal tidak ditemukan di database.

Sudah Paham Materi Ini?

Yuk uji pemahamanmu dengan mengerjakan latihan soal sosiologi lainnya di Bank Soal.