Kembali ke Daftar Materi
SMA Kelas 12sejarah

Orde Baru: Stabilitas, Pembangunan, dan Represi

Nyoman Joblagan
16 Desember 2025

Pendahuluan: Transisi ke Orde Baru

Periode sejarah Indonesia yang dikenal sebagai Orde Baru (1966-1998) merupakan kelanjutan dari Orde Lama di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno. Berawal dari gejolak politik pasca-Peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S), Orde Baru hadir dengan janji untuk melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Di bawah kepemimpinan Jenderal Soeharto, rezim ini mengedepankan stabilitas politik dan pembangunan ekonomi sebagai prioritas utama, namun diwarnai pula oleh praktik-praktik represif dan sentralisasi kekuasaan.

Konsep Utama Orde Baru

  • Kelahiran dan Konsolidasi Kekuasaan: Transisi dimulai dengan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) pada 11 Maret 1966, yang menjadi tonggak penyerahan kekuasaan dari Soekarno kepada Soeharto. Supersemar ini kemudian menjadi dasar hukum pengangkatan Soeharto sebagai Pejabat Presiden dan kemudian Presiden penuh. Konsolidasi kekuasaan dilakukan melalui penumpasan sisa-sisa komunisme, pembersihan elemen-elemen yang dianggap tidak sejalan, dan penguatan peran Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) melalui konsep Dwifungsi ABRI.
  • Dwifungsi ABRI: Konsep ini menegaskan bahwa ABRI memiliki dua fungsi utama: sebagai kekuatan pertahanan keamanan dan sebagai kekuatan sosial politik. Implementasinya berarti ABRI tidak hanya menjaga keamanan negara tetapi juga aktif dalam pemerintahan dan pembangunan, menempatkan anggotanya di berbagai jabatan sipil.
  • Pembangunan Ekonomi dan Repelita: Orde Baru memfokuskan diri pada pembangunan ekonomi melalui serangkaian Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita). Tujuannya adalah stabilitas ekonomi, pertumbuhan, dan pemerataan. Program-program seperti Revolusi Hijau, transmigrasi, dan pembangunan infrastruktur (jalan, jembatan, bendungan) menjadi prioritas. Indonesia berhasil mencapai swasembada pangan pada pertengahan 1980-an.
  • Stabilitas Politik dan Depolitisasi: Rezim Orde Baru sangat menekankan stabilitas politik. Hal ini dicapai melalui penyederhanaan sistem kepartaian menjadi tiga kekuatan politik (Golongan Karya, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Demokrasi Indonesia), dominasi Golkar dalam setiap pemilu, dan pembatasan kebebasan berpendapat serta berorganisasi. Kontrol terhadap media massa dan organisasi masyarakat sipil sangat ketat.
  • Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN): Seiring berjalannya waktu, kekuasaan yang terpusat dan kurangnya transparansi membuka celah bagi praktik KKN. Praktik ini melibatkan pejabat negara, keluarga, dan kroni-kroni yang menguasai sektor-sektor ekonomi penting, menyebabkan ketidakadilan dan kesenjangan ekonomi.

Analisis Dampak Orde Baru

  • Dampak Positif:Stabilitas dan Keamanan: Berhasil menciptakan stabilitas politik dan keamanan yang relatif lama setelah periode gejolak.Pembangunan Ekonomi: Pertumbuhan ekonomi yang signifikan, peningkatan infrastruktur, dan pencapaian swasembada pangan.Penurunan Inflasi: Kebijakan ekonomi yang berhasil menekan inflasi tinggi warisan Orde Lama.
  • Dampak Negatif:Pelanggaran HAM: Pembatasan kebebasan sipil, penumpasan oposisi politik, dan beberapa kasus pelanggaran hak asasi manusia yang menjadi catatan kelam.Sentralisasi Kekuasaan: Kekuasaan yang terpusat pada presiden dan elit militer, menyebabkan lemahnya checks and balances.Kesenjangan Ekonomi: Meskipun ada pertumbuhan ekonomi, kesenjangan antara si kaya dan si miskin semakin melebar, diperparah oleh praktik KKN.Ketergantungan Utang Luar Negeri: Pembangunan yang masif sebagian besar didanai oleh utang luar negeri, membuat Indonesia rentan terhadap gejolak ekonomi global.

Rangkuman

Orde Baru merupakan periode yang kompleks dalam sejarah Indonesia. Di satu sisi, ia membawa stabilitas politik, pembangunan ekonomi yang pesat, dan kemajuan infrastruktur. Namun, di sisi lain, periode ini juga ditandai oleh praktik-praktik otoriter, pelanggaran hak asasi manusia, sentralisasi kekuasaan, dan merajalelanya KKN. Akhirnya, akumulasi ketidakpuasan masyarakat dan krisis moneter Asia pada tahun 1997-1998 menjadi pemicu keruntuhan Orde Baru dan lahirnya era Reformasi.

Cek Pemahaman Materi (5 Soal)

1

Teks soal tidak ditemukan di database.

2

Teks soal tidak ditemukan di database.

3

Teks soal tidak ditemukan di database.

4

Teks soal tidak ditemukan di database.

5

Teks soal tidak ditemukan di database.

Sudah Paham Materi Ini?

Yuk uji pemahamanmu dengan mengerjakan latihan soal sejarah lainnya di Bank Soal.