Kembali ke Daftar Materi
SMP Kelas 7ppkn

Perumusan Pancasila: Fondasi Kuat Negara Kita! πŸ˜ŠπŸ“š

Nyoman Joblagan
16 Desember 2025

Pendahuluan: Apa Itu Pancasila?

Halo, adik-adik siswa kelas 7! Pernahkah kalian mendengar kata Pancasila? Tentu saja! Pancasila adalah dasar negara kita, Republik Indonesia. Ibarat sebuah bangunan, Pancasila adalah fondasi yang sangat kuat, tempat semua bagian bangunan negara ini berdiri. Tanpa fondasi yang kuat, bangunan bisa roboh, bukan? Nah, Pancasila inilah yang mempersatukan kita dari Sabang sampai Merauke, dengan beragam suku, agama, dan budayanya. Lalu, bagaimana ya sejarahnya Pancasila ini dirumuskan? Mari kita pelajari bersama! 😊

Proses Perumusan Pancasila oleh BPUPKI

Perumusan Pancasila adalah salah satu peristiwa paling penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Semua berawal ketika Indonesia akan merdeka. Jepang, sebagai penguasa saat itu, menjanjikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Untuk mempersiapkan kemerdekaan, dibentuklah sebuah badan yang diberi nama Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau disingkat BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai).

  • Kapan BPUPKI Dibentuk? BPUPKI dibentuk pada tanggal 29 April 1945.
  • Tugas Utama BPUPKI? Menyelidiki dan menyusun dasar negara serta konstitusi (undang-undang dasar) bagi Indonesia merdeka.

BPUPKI mengadakan sidang pertamanya pada tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945. Dalam sidang inilah, para tokoh bangsa mulai memikirkan dan menyampaikan usulan mengenai dasar negara Indonesia.

Tokoh-tokoh Penting dalam Perumusan Pancasila

Ada tiga tokoh besar yang menyampaikan usulannya mengenai dasar negara pada sidang BPUPKI. Siapa saja mereka?

  • 1. Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945)

    Mr. Muhammad Yamin menyampaikan lima dasar negara secara lisan dan tertulis:

    • Peri Kebangsaan
    • Peri Kemanusiaan
    • Peri Ketuhanan
    • Peri Kerakyatan
    • Kesejahteraan Rakyat
  • 2. Prof. Dr. Soepomo (31 Mei 1945)

    Prof. Dr. Soepomo juga menyampaikan lima dasar negara:

    • Persatuan
    • Kekeluargaan
    • Keseimbangan Lahir Batin
    • Musyawarah
    • Keadilan Rakyat
  • 3. Ir. Soekarno (1 Juni 1945)

    Ir. Soekarno menyampaikan lima dasar negara yang diberi nama Pancasila:

    • Kebangsaan Indonesia
    • Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan
    • Mufakat atau Demokrasi
    • Kesejahteraan Sosial
    • Ketuhanan yang Berkebudayaan

    Dari usulan Ir. Soekarno inilah lahir nama Pancasila. Oleh karena itu, tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. πŸ“š

Pembentukan Panitia Sembilan dan Piagam Jakarta

Setelah sidang pertama BPUPKI selesai, belum ada kesepakatan final mengenai rumusan dasar negara. Oleh karena itu, dibentuklah sebuah panitia kecil yang dikenal dengan Panitia Sembilan pada tanggal 22 Juni 1945.

  • Tugas Panitia Sembilan: Merumuskan kembali dasar negara berdasarkan usulan-usulan yang masuk.
  • Anggota Panitia Sembilan: Ir. Soekarno (ketua), Drs. Moh. Hatta (wakil ketua), Mr. Achmad Soebardjo, Mr. Muhammad Yamin, K.H. Wachid Hasyim, Abikoesno Tjokrosoejoso, H. Agus Salim, A.A. Maramis, dan Abdoel Kahar Moezakir.

Hasil kerja Panitia Sembilan ini sangat penting, yaitu sebuah naskah yang dinamakan Piagam Jakarta (Jakarta Charter).

  • Isi Piagam Jakarta (sebelum perubahan):
    1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
    2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
    3. Persatuan Indonesia.
    4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
    5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pengesahan Pancasila

Sebelum Proklamasi Kemerdekaan, ada perwakilan dari Indonesia bagian Timur yang merasa keberatan dengan rumusan sila pertama dalam Piagam Jakarta, yaitu β€œKetuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.” Untuk menjaga persatuan dan keutuhan bangsa yang beragam, para tokoh pendiri bangsa dengan jiwa besar sepakat untuk mengubah rumusan sila pertama tersebut.

Pada tanggal 18 Agustus 1945, sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengesahkan Pancasila sebagai dasar negara. Perubahan penting terjadi pada sila pertama, yaitu menjadi β€œKetuhanan Yang Maha Esa.” Perubahan ini menunjukkan semangat toleransi dan kebersamaan yang tinggi dari para pendiri bangsa kita. Pancasila yang kita kenal dan amalkan sekarang adalah hasil dari perjuangan dan musyawarah mufakat yang luar biasa. 😊

Contoh Penerapan Semangat Perumusan Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

Semangat para pendiri bangsa dalam merumuskan Pancasila patut kita contoh. Bagaimana caranya?

  • Saling Menghargai: Kita belajar menghargai perbedaan pendapat teman, seperti para tokoh yang berdiskusi untuk mencapai kesepakatan.
  • Toleransi: Menghormati teman yang berbeda agama atau suku, seperti para pendiri bangsa yang sepakat mengubah sila pertama demi persatuan.
  • Musyawarah: Mencari solusi bersama ketika ada masalah, misalnya dalam menentukan kegiatan kelas.
  • Peduli Sesama: Membantu teman yang kesusahan atau mengikuti kegiatan sosial, sesuai dengan nilai keadilan sosial.

Dengan menerapkan nilai-nilai ini, kita sudah ikut menjaga dan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Keren kan? πŸ“š

Rangkuman

Jadi, perumusan Pancasila adalah perjalanan panjang yang melibatkan pemikiran mendalam dari para tokoh pendiri bangsa. Dimulai dari BPUPKI, usulan para tokoh seperti Mr. Muhammad Yamin, Prof. Dr. Soepomo, dan Ir. Soekarno, pembentukan Panitia Sembilan yang menghasilkan Piagam Jakarta, hingga akhirnya disahkan oleh PPKI dengan perubahan sila pertama. Semua ini menunjukkan betapa pentingnya Pancasila sebagai perekat dan pedoman hidup bangsa Indonesia. Mari kita jaga dan amalkan Pancasila selalu! 😊

Cek Pemahaman Materi (5 Soal)

1

Teks soal tidak ditemukan di database.

2

Teks soal tidak ditemukan di database.

3

Teks soal tidak ditemukan di database.

4

Teks soal tidak ditemukan di database.

5

Teks soal tidak ditemukan di database.

Sudah Paham Materi Ini?

Yuk uji pemahamanmu dengan mengerjakan latihan soal ppkn lainnya di Bank Soal.