Kembali ke Daftar Materi
SMK Kelas 11perhotelan

Manajemen Laundry di Industri Perhotelan: Kunci Kebersihan dan Efisiensi Operasional

Nyoman Joblagan
16 Desember 2025

Pendahuluan

Dalam industri perhotelan, departemen laundry memegang peranan krusial yang seringkali luput dari perhatian, namun dampaknya sangat signifikan terhadap kepuasan tamu dan efisiensi operasional hotel secara keseluruhan. Kebersihan dan kerapian linen, mulai dari seprai, handuk, hingga seragam karyawan, adalah cerminan standar kualitas hotel. Materi ini akan membekali Anda dengan pemahaman mendalam tentang manajemen laundry, mulai dari konsep dasar hingga praktik terbaik di lapangan.

Teori dan Konsep Dasar Laundry Hotel

Operasional laundry hotel tidak hanya sebatas mencuci dan menyetrika, melainkan serangkaian proses kompleks yang membutuhkan keahlian, peralatan khusus, dan manajemen yang efisien.

  • Jenis-jenis Layanan Laundry di Hotel:
    • House Laundry (Linen Hotel): Meliputi pencucian seluruh linen milik hotel seperti seprai, sarung bantal, duvet cover, handuk, taplak meja, napkin, dan seragam karyawan. Ini adalah volume terbesar dari operasional laundry.
    • Guest Laundry: Layanan pencucian dan dry cleaning untuk pakaian tamu. Layanan ini biasanya bersifat premium dan memerlukan penanganan khusus serta ketepatan waktu.
    • Outsource Laundry: Beberapa hotel memilih untuk mengalihdayakan (outsource) seluruh atau sebagian layanan laundry mereka kepada pihak ketiga, terutama untuk dry cleaning atau jika hotel tidak memiliki fasilitas laundry yang memadai.
  • Proses Operasional Laundry:
    1. Sorting (Pemisahan): Proses awal yang paling penting. Linen dipisahkan berdasarkan jenis kain (katun, poliester, wol, sutra), tingkat kotor (ringan, sedang, berat), warna (putih, terang, gelap), dan ukuran. Pemisahan yang tidak tepat dapat menyebabkan kerusakan kain atau noda transfer.
    2. Pre-spotting (Penghilangan Noda Awal): Noda-noda membandel seperti minyak, darah, atau make-up diberi perlakuan khusus menggunakan chemical spot remover sebelum proses pencucian utama.
    3. Washing (Pencucian): Menggunakan mesin cuci industri (washer-extractor) dengan program yang disesuaikan untuk jenis linen dan tingkat kotoran. Pemilihan deterjen dan chemical lainnya sangat penting pada tahap ini.
    4. Extracting (Pemerasan): Setelah pencucian, air dalam linen akan diperas maksimal menggunakan mesin yang sama atau mesin extractor terpisah untuk mengurangi waktu pengeringan.
    5. Drying (Pengeringan): Linen dikeringkan menggunakan tumble dryer atau diangin-anginkan, tergantung jenis kain. Suhu dan waktu pengeringan harus diatur dengan tepat untuk mencegah kerusakan atau pengerutan.
    6. Finishing (Penyelesaian):
      • Ironing/Pressing: Linen seperti seprai, taplak meja, dan seragam disetrika menggunakan mesin setrika rol (flatwork ironer) atau mesin press untuk menghasilkan tampilan yang rapi dan bebas kusut.
      • Folding: Linen dilipat sesuai standar hotel, baik secara manual maupun menggunakan mesin pelipat otomatis.
    7. Storing (Penyimpanan): Linen yang sudah bersih dan rapi disimpan di area linen room yang bersih, kering, dan bebas debu, siap untuk didistribusikan ke departemen yang membutuhkan.
  • Peralatan Utama Laundry: Mesin cuci industri (washer-extractor), mesin pengering (tumble dryer), mesin setrika rol (flatwork ironer), mesin press, mesin dry cleaning, chemical dosing system.
  • Chemicals Laundry: Deterjen, pemutih (bleach), pelembut (softener), sour agent (penetral residu deterjen), starch (pengaku kain), chemical dry cleaning. Pemahaman yang tepat tentang fungsi dan dosis masing-masing chemical sangat krusial.

Studi Kasus dan Praktik Terbaik

  • Manajemen Kualitas Linen: Inspeksi rutin terhadap linen yang kembali dari laundry untuk mengidentifikasi kerusakan, noda yang tidak hilang, atau keausan. Hal ini penting untuk menjaga standar kebersihan dan memperpanjang umur pakai linen.
  • Efisiensi Energi dan Air: Departemen laundry adalah salah satu konsumen terbesar energi dan air di hotel. Praktik terbaik meliputi penggunaan mesin berteknologi tinggi yang hemat energi, daur ulang air (jika memungkinkan), dan optimasi beban cuci.
  • Penanganan Noda Khusus: Mengembangkan prosedur standar untuk penanganan noda khusus (misalnya, darah, minyak, tinta) agar dapat diatasi secara efektif tanpa merusak kain. Pelatihan staf tentang teknik pre-spotting yang benar sangat vital.
  • SOP (Standard Operating Procedure) yang Ketat: Setiap tahap dalam proses laundry harus memiliki SOP yang jelas dan ditaati untuk memastikan konsistensi kualitas, keamanan kerja, dan efisiensi.
  • Inventarisasi dan Pengendalian Linen: Melakukan inventarisasi berkala untuk mencegah kehilangan, meminimalkan kerusakan, dan memastikan ketersediaan linen yang cukup untuk operasional hotel.

Rangkuman

Departemen laundry adalah tulang punggung kebersihan dan kenyamanan tamu di hotel. Dengan pemahaman yang solid tentang proses, peralatan, chemical, serta penerapan praktik manajemen terbaik dan SOP yang ketat, seorang profesional perhotelan dapat memastikan operasional laundry berjalan efisien, berkualitas tinggi, dan berkontribusi positif terhadap citra serta profitabilitas hotel. Investasi pada SDM yang terlatih dan teknologi yang tepat adalah kunci keberhasilan.

Cek Pemahaman Materi (5 Soal)

1

Teks soal tidak ditemukan di database.

2

Teks soal tidak ditemukan di database.

3

Teks soal tidak ditemukan di database.

4

Teks soal tidak ditemukan di database.

5

Teks soal tidak ditemukan di database.

Sudah Paham Materi Ini?

Yuk uji pemahamanmu dengan mengerjakan latihan soal perhotelan lainnya di Bank Soal.