Kembali ke Daftar Materi
SMA Kelas 12kimia

Sifat Koligatif Larutan

Nyoman Joblagan
16 Desember 2025

Pendahuluan

Selamat datang, para calon ilmuwan! Hari ini kita akan menjelajahi salah satu topik paling menarik dalam Kimia Fisik: Sifat Koligatif Larutan. Pernahkah kalian bertanya mengapa air laut tidak mudah membeku seperti air tawar? Atau mengapa menambahkan garam ke dalam air saat memasak pasta bisa membuatnya lebih cepat mendidih? Fenomena-fenomena sehari-hari ini adalah contoh nyata dari sifat koligatif larutan. Sifat ini sangat fundamental karena menjelaskan bagaimana penambahan zat terlarut memengaruhi sifat fisik pelarut, dan yang paling menarik, sifat ini hanya bergantung pada jumlah partikel zat terlarut, bukan pada jenis atau identitas zat terlarut itu sendiri! Mari kita selami lebih dalam.

Konsep Utama Sifat Koligatif Larutan

Sifat koligatif adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi (jumlah) partikel zat terlarut dalam larutan. Ada empat sifat koligatif utama yang akan kita pelajari:

  • Penurunan Tekanan Uap (Raoult's Law)
  • Kenaikan Titik Didih
  • Penurunan Titik Beku
  • Tekanan Osmotik

1. Penurunan Tekanan Uap ($\Delta P$)

Ketika zat terlarut non-volatil ditambahkan ke dalam pelarut murni, tekanan uap larutan akan lebih rendah daripada tekanan uap pelarut murni. Mengapa demikian? Karena keberadaan partikel zat terlarut mengurangi fraksi mol molekul pelarut di permukaan, sehingga lebih sedikit molekul pelarut yang dapat menguap. Hukum Raoult menyatakan hubungan ini:

$P_{larutan} = X_{pelarut} \cdot P^\circ_{pelarut}$

Di mana:

  • $P_{larutan}$ = Tekanan uap larutan
  • $X_{pelarut}$ = Fraksi mol pelarut
  • $P^\circ_{pelarut}$ = Tekanan uap pelarut murni

Maka, penurunan tekanan uapnya adalah:

$\Delta P = P^\circ_{pelarut} - P_{larutan} = X_{zat terlarut} \cdot P^\circ_{pelarut}$

2. Kenaikan Titik Didih ($\Delta T_b$)

Titik didih suatu larutan adalah suhu di mana tekanan uap larutan sama dengan tekanan atmosfer. Karena penambahan zat terlarut menurunkan tekanan uap, diperlukan suhu yang lebih tinggi agar tekanan uap larutan mencapai tekanan atmosfer. Dengan kata lain, titik didih larutan akan lebih tinggi dari titik didih pelarut murni.

Kenaikan titik didih dihitung dengan rumus:

$\Delta T_b = m \cdot K_b$

Di mana:

  • $\Delta T_b$ = Kenaikan titik didih (T_larutan - T_pelarut)
  • $m$ = Molalitas larutan (mol zat terlarut / kg pelarut)
  • $K_b$ = Konstanta kenaikan titik didih molal pelarut ($\text{^\circ C/m}$)

3. Penurunan Titik Beku ($\Delta T_f$)

Titik beku suatu larutan adalah suhu di mana fasa padat dan fasa cair larutan berada dalam kesetimbangan. Keberadaan zat terlarut mengganggu pembentukan kisi-kisi kristal pelarut, sehingga diperlukan suhu yang lebih rendah agar pelarut dapat membeku. Akibatnya, titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut murni.

Penurunan titik beku dihitung dengan rumus:

$\Delta T_f = m \cdot K_f$

Di mana:

  • $\Delta T_f$ = Penurunan titik beku (T_pelarut - T_larutan)
  • $m$ = Molalitas larutan
  • $K_f$ = Konstanta penurunan titik beku molal pelarut ($\text{^\circ C/m}$)

4. Tekanan Osmotik ($\Pi$)

Osmosis adalah pergerakan spontan molekul pelarut murni melalui membran semipermeabel menuju larutan yang memiliki konsentrasi zat terlarut lebih tinggi, untuk menyamakan konsentrasi di kedua sisi membran. Tekanan osmotik ($\Pi$) adalah tekanan yang diperlukan untuk menghentikan aliran pelarut melalui membran semipermeabel tersebut.

Tekanan osmotik dihitung dengan rumus:

$\Pi = M \cdot R \cdot T$

Di mana:

  • $\Pi$ = Tekanan osmotik (atm)
  • $M$ = Molaritas larutan (mol/L)
  • $R$ = Konstanta gas ideal (0.082 L atm/mol K)
  • $T$ = Suhu absolut (Kelvin)

Faktor van't Hoff ($i$) untuk Larutan Elektrolit

Semua rumus di atas berlaku untuk larutan non-elektrolit, di mana zat terlarut tidak terionisasi dalam pelarut. Namun, untuk larutan elektrolit (seperti garam atau asam/basa kuat) yang dapat terionisasi menjadi dua atau lebih partikel, jumlah partikel dalam larutan akan lebih banyak daripada jumlah mol zat terlarut yang ditambahkan. Untuk memperhitungkan efek ini, kita menggunakan faktor van't Hoff ($i$):

$i = 1 + (n-1)\alpha$

Di mana:

  • $n$ = Jumlah ion yang dihasilkan dari satu molekul elektrolit
  • $\alpha$ = Derajat ionisasi ($\alpha = 1$ untuk elektrolit kuat, $0 < \alpha < 1$ untuk elektrolit lemah)

Untuk larutan elektrolit, rumus sifat koligatif dimodifikasi menjadi:

  • $\Delta P = X_{zat terlarut} \cdot P^\circ_{pelarut} \cdot i$
  • $\Delta T_b = m \cdot K_b \cdot i$
  • $\Delta T_f = m \cdot K_f \cdot i$
  • $\Pi = M \cdot R \cdot T \cdot i$

Analisis dan Penerapan dalam Kehidupan

Sifat koligatif memiliki banyak aplikasi praktis:

  • Penurunan Titik Beku: Digunakan dalam cairan anti-beku (antifreeze) pada radiator mobil untuk mencegah air membeku di musim dingin. Juga digunakan untuk mencairkan es di jalan dengan menaburkan garam.
  • Kenaikan Titik Didih: Penambahan garam pada air saat merebus meningkatkan titik didih air, sehingga makanan lebih cepat matang.
  • Tekanan Osmotik: Sangat penting dalam proses biologis, seperti penyerapan air oleh akar tumbuhan, dan juga dalam pengawetan makanan (pengasinan) serta desalinasi air laut (osmosis balik). Larutan infus intravena harus isotonik (memiliki tekanan osmotik yang sama) dengan cairan tubuh untuk mencegah kerusakan sel darah.
  • Penurunan Tekanan Uap: Digunakan dalam menentukan massa molekul relatif suatu zat terlarut.

Rangkuman

Sifat koligatif larutan adalah konsep krusial yang menjelaskan bagaimana keberadaan partikel zat terlarut memengaruhi sifat fisik pelarut, seperti tekanan uap, titik didih, titik beku, dan tekanan osmotik. Kunci utamanya adalah sifat-sifat ini hanya bergantung pada jumlah partikel, bukan jenisnya. Pemahaman tentang sifat koligatif memungkinkan kita untuk menjelaskan berbagai fenomena alam dan mengembangkan teknologi bermanfaat dalam berbagai bidang, mulai dari industri otomotif hingga biomedis.

Cek Pemahaman Materi (5 Soal)

1

Teks soal tidak ditemukan di database.

2

Teks soal tidak ditemukan di database.

3

Teks soal tidak ditemukan di database.

4

Teks soal tidak ditemukan di database.

5

Teks soal tidak ditemukan di database.

Sudah Paham Materi Ini?

Yuk uji pemahamanmu dengan mengerjakan latihan soal kimia lainnya di Bank Soal.