Kembali ke Daftar Materi
SMA Kelas 10kimia

Ikatan Kimia: Perekat Atom dalam Membentuk Senyawa

Nyoman Joblagan
16 Desember 2025

Pendahuluan

Dalam dunia kimia, kita sering berbicara tentang materi dan sifat-sifatnya. Namun, pernahkah kalian bertanya, bagaimana atom-atom yang sangat kecil dapat "menempel" bersama untuk membentuk molekul atau senyawa yang kita lihat dan gunakan setiap hari? Jawabannya terletak pada konsep fundamental yang disebut Ikatan Kimia.

Atom-atom tidaklah stabil sendirian (kecuali gas mulia). Mereka cenderung berinteraksi satu sama lain untuk mencapai konfigurasi elektron yang lebih stabil, seperti gas mulia terdekat. Proses interaksi inilah yang membentuk ikatan kimia. Kekuatan dan jenis ikatan ini sangat menentukan sifat fisik dan kimia suatu materi, mulai dari titik leleh air hingga konduktivitas listrik logam.

Konsep Utama: Mengapa Atom Berikatan?

Dasar dari pembentukan ikatan kimia adalah kecenderungan atom untuk mencapai kestabilan. Kestabilan ini biasanya dicapai dengan memiliki konfigurasi elektron valensi yang sama dengan gas mulia, yaitu:

  • Kaidah Oktet: Atom cenderung memiliki 8 elektron di kulit terluarnya ($ns^2np^6$).
  • Kaidah Duplet: Untuk atom-atom ringan seperti Hidrogen dan Helium, kestabilan dicapai dengan memiliki 2 elektron di kulit terluarnya ($1s^2$).

Untuk mencapai konfigurasi gas mulia ini, atom dapat melakukan tiga cara utama:

  1. Melepas elektron (membentuk kation).
  2. Menerima elektron (membentuk anion).
  3. Berbagi elektron (membentuk pasangan elektron bersama).

Jenis-Jenis Ikatan Kimia

1. Ikatan Ion

Ikatan ion terbentuk melalui serah terima elektron antara atom-atom. Biasanya terjadi antara atom logam (cenderung melepas elektron dan menjadi kation positif) dan atom nonlogam (cenderung menerima elektron dan menjadi anion negatif). Gaya tarik elektrostatik kuat antara ion-ion yang berlawanan muatan inilah yang menyatukan mereka.

  • Contoh: Pembentukan Natrium Klorida ($NaCl$). Atom $Na$ (logam golongan IA) melepas 1 elektron menjadi $Na^+$ dan atom $Cl$ (nonlogam golongan VIIA) menerima 1 elektron menjadi $Cl^-$.
  • Sifat Senyawa Ion:
    • Titik leleh dan titik didih sangat tinggi.
    • Padatan bersifat keras dan rapuh.
    • Dapat menghantarkan listrik dalam fase lelehan atau larutan air, tetapi tidak dalam fase padat.
    • Larut dalam pelarut polar (seperti air).

2. Ikatan Kovalen

Ikatan kovalen terbentuk melalui penggunaan bersama pasangan elektron antara dua atom. Ini terjadi ketika kedua atom membutuhkan elektron untuk mencapai kestabilan, dan tidak ada yang cukup kuat untuk sepenuhnya menarik elektron dari yang lain. Umumnya terjadi antara atom-atom nonlogam.

  • Jenis Ikatan Kovalen Berdasarkan Jumlah Pasangan Elektron:
    • Ikatan Kovalen Tunggal: Berbagi 1 pasangan elektron (contoh: $H-H$ dalam $H_2$).
    • Ikatan Kovalen Rangkap Dua: Berbagi 2 pasangan elektron (contoh: $O=O$ dalam $O_2$).
    • Ikatan Kovalen Rangkap Tiga: Berbagi 3 pasangan elektron (contoh: $N ext{ ext{ extequiv}} N$ dalam $N_2$).
  • Jenis Ikatan Kovalen Berdasarkan Polaritas:
    • Ikatan Kovalen Nonpolar: Terjadi antara atom-atom yang memiliki keelektronegatifan yang sama atau sangat mirip ($ ext{ extDelta} EN ext{ extasciitilde} 0$). Pasangan elektron terbagi rata (contoh: $O_2$, $CH_4$).
    • Ikatan Kovalen Polar: Terjadi antara atom-atom dengan perbedaan keelektronegatifan yang signifikan ($ ext{ extDelta} EN > 0$). Pasangan elektron tertarik lebih kuat ke salah satu atom, menciptakan dipol parsial (contoh: $HCl$, $H_2O$).
  • Ikatan Kovalen Koordinasi (Dativ): Jenis khusus ikatan kovalen di mana kedua elektron yang digunakan bersama berasal dari satu atom saja (atom donor), sementara atom lain hanya menyediakan orbital kosong (atom akseptor). (contoh: ion Amonium $NH_4^+$).
  • Sifat Senyawa Kovalen:
    • Titik leleh dan titik didih umumnya lebih rendah dibandingkan senyawa ion.
    • Dalam fase padat, biasanya lebih lunak dan tidak rapuh.
    • Umumnya tidak menghantarkan listrik (kecuali beberapa pengecualian seperti grafit).
    • Polaritas molekul mempengaruhi kelarutan (like dissolves like: polar larut di polar, nonpolar di nonpolar).

3. Ikatan Logam

Ikatan logam terbentuk di antara atom-atom logam. Dalam ikatan ini, elektron-elektron valensi dari setiap atom logam tidak terikat pada satu atom tertentu, melainkan terdelokalisasi dan bergerak bebas di antara ion-ion logam positif yang tersusun rapat. Model ini sering disebut sebagai "lautan elektron".

  • Sifat Senyawa Logam:
    • Daya hantar listrik dan panas yang baik.
    • Dapat ditempa (malleable) dan ditarik (ductile).
    • Mengkilap (luster).
    • Titik leleh dan titik didih bervariasi, tetapi umumnya tinggi.

4. Gaya Antarmolekul (Bukan Ikatan Kimia Sejati)

Penting untuk membedakan ikatan kimia (intramolekul) dari gaya antarmolekul. Ikatan kimia adalah gaya kuat yang menyatukan atom-atom dalam satu molekul. Gaya antarmolekul adalah gaya yang relatif lemah yang terjadi antarmolekul-molekul. Gaya ini mempengaruhi sifat fisik seperti titik didih dan titik leleh, tetapi tidak melibatkan perubahan struktur molekul.

  • Contoh: Gaya London (dispersi), Gaya Dipol-dipol, dan Ikatan Hidrogen (gaya terkuat antarmolekul, terjadi pada molekul dengan $H$ terikat pada $F, O,$ atau $N$).

Analisis dan Penerapan Ikatan Kimia

Pemahaman tentang ikatan kimia sangat krusial dalam memahami sifat materi. Misalnya:

  • Air ($H_2O$): Memiliki ikatan kovalen polar antar atom $H$ dan $O$, serta ikatan hidrogen antarmolekulnya. Ini menyebabkan air memiliki titik didih yang relatif tinggi untuk ukuran molekulnya dan sifat pelarut yang sangat baik untuk senyawa polar dan ion.
  • Garam Dapur ($NaCl$): Senyawa ionik yang stabil, keras, rapuh, dan dapat larut dalam air, serta menghantarkan listrik saat larut. Sifat-sifat ini sangat berbeda dengan logam $Na$ dan gas $Cl_2$ penyusunnya.
  • Plastik (Polimer): Terdiri dari molekul-molekul besar yang dihubungkan oleh ikatan kovalen yang kuat, memberikan sifat kekuatan dan ketahanan.
  • Intan: Struktur raksasa kovalen dengan atom karbon yang terikat secara kovalen pada empat atom karbon lain, menjadikannya salah satu material terkeras di bumi.

Rangkuman

Ikatan kimia adalah gaya yang menyatukan atom-atom untuk membentuk molekul atau senyawa yang stabil. Ada tiga jenis ikatan kimia utama:

  • Ikatan Ion: Terbentuk karena serah terima elektron antara logam dan nonlogam, menghasilkan ion yang saling tarik-menarik.
  • Ikatan Kovalen: Terbentuk karena penggunaan bersama elektron antara dua nonlogam. Dapat berupa tunggal, rangkap, polar, nonpolar, atau koordinasi.
  • Ikatan Logam: Terbentuk di antara atom-atom logam dengan elektron valensi yang terdelokalisasi.

Pemahaman tentang jenis ikatan ini memungkinkan kita untuk memprediksi dan menjelaskan berbagai sifat materi di sekitar kita.

Cek Pemahaman Materi (5 Soal)

1

Teks soal tidak ditemukan di database.

2

Teks soal tidak ditemukan di database.

3

Teks soal tidak ditemukan di database.

4

Teks soal tidak ditemukan di database.

5

Teks soal tidak ditemukan di database.

Sudah Paham Materi Ini?

Yuk uji pemahamanmu dengan mengerjakan latihan soal kimia lainnya di Bank Soal.