Kembali ke Daftar Materi
SMK Kelas 11kesehatan

Kebutuhan Dasar Manusia: Fondasi Pelayanan Kesehatan Profesional

Nyoman Joblagan
16 Desember 2025

Pendahuluan: Memahami Fondasi Pelayanan Kesehatan

Sebagai calon tenaga kesehatan profesional, pemahaman mendalam tentang Kebutuhan Dasar Manusia (KDM) adalah pilar utama dalam memberikan pelayanan yang komprehensif dan berkualitas. KDM merupakan serangkaian kebutuhan esensial yang harus dipenuhi agar individu dapat berfungsi secara optimal, baik fisik maupun psikologis. Dalam konteks industri kesehatan, kemampuan untuk mengidentifikasi dan memenuhi KDM pasien bukan hanya tugas, tetapi juga etika profesi yang sangat penting untuk mencapai tujuan penyembuhan dan peningkatan kualitas hidup pasien.

Artikel ini akan mengupas tuntas konsep KDM, teori-teori pendukungnya, serta bagaimana penerapannya dalam praktik pelayanan kesehatan sehari-hari. Tujuannya adalah membekali Anda dengan pengetahuan praktis yang relevan dengan dunia kerja, memastikan Anda siap menjadi bagian dari tim kesehatan yang kompeten dan berempati.

Teori dan Konsep Kebutuhan Dasar Manusia

Berbagai pakar telah mengembangkan teori tentang KDM, namun dua yang paling sering menjadi rujukan dalam ilmu keperawatan dan kesehatan adalah Hierarki Kebutuhan Maslow dan Model Kebutuhan Virginia Henderson.

1. Hierarki Kebutuhan Maslow

Abraham Maslow mengemukakan bahwa KDM tersusun dalam sebuah hierarki, di mana kebutuhan di tingkat bawah harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum individu dapat memenuhi kebutuhan di tingkat yang lebih tinggi. Hierarki ini terdiri dari lima tingkatan:

  • Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs): Ini adalah kebutuhan paling mendasar untuk kelangsungan hidup, meliputi oksigen, cairan, nutrisi, eliminasi, istirahat dan tidur, aktivitas, suhu tubuh yang normal, dan seks (dalam konteks reproduksi dan kesehatan). Dalam pelayanan kesehatan, prioritas utama seringkali ada di sini, misalnya memastikan pasien mendapatkan oksigen adekuat atau cairan yang cukup.
  • Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman (Safety and Security Needs): Meliputi keamanan fisik (bebas dari bahaya, cedera, penyakit) dan psikologis (bebas dari ketakutan, kecemasan). Di rumah sakit, ini berarti menciptakan lingkungan yang aman, mencegah infeksi, melindungi privasi pasien, dan memberikan informasi yang jelas untuk mengurangi kecemasan.
  • Kebutuhan Cinta dan Memiliki (Love and Belonging Needs): Mencakup kebutuhan akan kasih sayang, penerimaan, persahabatan, dan keanggotaan dalam suatu kelompok. Tenaga kesehatan perlu menciptakan suasana yang mendukung, memungkinkan keluarga untuk berkunjung, dan membangun hubungan terapeutik dengan pasien.
  • Kebutuhan Harga Diri (Self-Esteem Needs): Meliputi kebutuhan akan pengakuan, status, martabat, kekuatan, dan kemandirian. Membantu pasien mempertahankan kemandirian sebisa mungkin, menghormati pilihan mereka, dan memberikan pujian yang tulus dapat meningkatkan harga diri pasien.
  • Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self-Actualization Needs): Ini adalah puncak hierarki, yaitu kebutuhan untuk mengembangkan potensi diri secara penuh, mencapai tujuan hidup, dan menjadi versi terbaik dari diri sendiri. Dalam konteks sakit, ini bisa berarti membantu pasien menemukan makna baru dalam hidup atau mencapai tujuan rehabilitasi.

2. Model Kebutuhan Virginia Henderson

Virginia Henderson mengidentifikasi 14 KDM yang harus dipenuhi oleh individu. Meskipun Maslow fokus pada hierarki, Henderson lebih menekankan peran perawat sebagai penolong pasien dalam memenuhi kebutuhan tersebut ketika mereka tidak mampu melakukannya sendiri. Ke-14 kebutuhan ini meliputi bernapas secara normal, makan dan minum secara adekuat, eliminasi, bergerak dan mempertahankan posisi yang diinginkan, tidur dan istirahat, memilih pakaian yang sesuai, menjaga suhu tubuh, menjaga kebersihan tubuh, menghindari bahaya, berkomunikasi, beribadah, bekerja, bermain/rekreasi, dan belajar.

Meskipun ada perbedaan, esensi kedua teori ini sama: bahwa pasien adalah individu utuh dengan berbagai kebutuhan yang saling terkait.

Studi Kasus dan Aplikasi dalam Praktik Industri Kesehatan

Mari kita lihat bagaimana KDM diterapkan dalam skenario nyata di fasilitas kesehatan:

Seorang pasien bernama Ny. Ani, 45 tahun, dirawat di ruang bedah pasca operasi apendektomi (usus buntu). Saat perawat melakukan pengkajian, didapatkan data:

  • Ny. Ani mengeluh nyeri di area operasi (skala 7/10).
  • Terpasang infus D5% 20 tpm.
  • Belum flatus sejak operasi.
  • Wajah tampak meringis dan sering memegang perut.
  • Mengungkapkan kekhawatiran tentang pekerjaannya yang tertunda.
  • Keluarga belum bisa menjenguk karena sedang di luar kota.

Berdasarkan data di atas, perawat harus mengidentifikasi KDM Ny. Ani yang belum terpenuhi dan menyusun rencana asuhan:

  • Kebutuhan Fisiologis (Nyeri, Eliminasi, Cairan): Perawat akan memberikan analgetik sesuai instruksi dokter untuk mengatasi nyeri. Menganjurkan Ny. Ani untuk mobilisasi dini dan minum air putih untuk membantu flatus dan mencegah konstipasi. Memastikan cairan infus berjalan lancar.
  • Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman (Kecemasan, Nyeri): Selain mengatasi nyeri, perawat perlu memberikan edukasi tentang kondisi pasca operasi, apa yang diharapkan, dan rencana perawatan selanjutnya untuk mengurangi kecemasan Ny. Ani. Memastikan lingkungan yang tenang dan aman.
  • Kebutuhan Cinta dan Memiliki (Dukungan Sosial): Meskipun keluarga jauh, perawat bisa memfasilitasi komunikasi Ny. Ani dengan keluarganya melalui telepon atau video call, serta memberikan dukungan emosional langsung.
  • Kebutuhan Harga Diri (Pekerjaan): Mengakui kekhawatiran Ny. Ani tentang pekerjaannya dan meyakinkannya bahwa fokus utama saat ini adalah pemulihan. Membantu Ny. Ani merasa mandiri dalam aktivitas yang bisa dilakukannya.

Contoh ini menunjukkan bahwa KDM tidak berdiri sendiri. Pemenuhan satu kebutuhan seringkali memengaruhi kebutuhan lainnya. Pendekatan holistik adalah kunci dalam asuhan keperawatan.

Rangkuman

Kebutuhan Dasar Manusia adalah inti dari pelayanan kesehatan yang humanis dan efektif. Dengan memahami dan menerapkan teori-teori KDM seperti Maslow dan Henderson, tenaga kesehatan mampu memberikan asuhan yang berpusat pada pasien (patient-centered care). Pengkajian KDM yang cermat, perencanaan intervensi yang tepat, dan evaluasi berkelanjutan akan memastikan bahwa setiap pasien mendapatkan perhatian yang komprehensif, bukan hanya terhadap penyakitnya, tetapi juga sebagai individu utuh yang memiliki beragam kebutuhan. Kesiapan Anda dalam menguasai materi ini akan membentuk Anda menjadi tenaga kesehatan yang berkualitas dan profesional di dunia industri.

Cek Pemahaman Materi (5 Soal)

1

Teks soal tidak ditemukan di database.

2

Teks soal tidak ditemukan di database.

3

Teks soal tidak ditemukan di database.

4

Teks soal tidak ditemukan di database.

5

Teks soal tidak ditemukan di database.

Sudah Paham Materi Ini?

Yuk uji pemahamanmu dengan mengerjakan latihan soal kesehatan lainnya di Bank Soal.