Kembali ke Daftar Materi
SMP Kelas 9ips

Indonesia Pasca Kemerdekaan: Perjuangan dan Tantangan Baru ๐Ÿ˜Š๐Ÿ“š

Nyoman Joblagan
16 Desember 2025

Pendahuluan: Babak Baru Perjuangan Bangsa ๐Ÿ˜Š

Halo adik-adik kelas 9! Hari ini kita akan menjelajahi salah satu periode paling krusial dalam sejarah bangsa kita: Indonesia Pasca Kemerdekaan. Mungkin kalian berpikir, setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, perjuangan bangsa sudah selesai. Ternyata tidak! Kemerdekaan bukanlah akhir, melainkan awal dari perjuangan baru yang tak kalah berat. Indonesia harus mempertahankan kemerdekaan dari ancaman luar dan juga mulai membangun pondasi sebagai negara yang berdaulat. Yuk, kita pelajari bersama! ๐Ÿ“š

Periode Awal Kemerdekaan (1945$-1949$): Mempertahankan Kedaulatan

Segera setelah Proklamasi, Indonesia menghadapi berbagai tantangan besar:

  • Kedatangan Sekutu dan Belanda (NICA): Pasukan Sekutu datang ke Indonesia untuk melucuti tentara Jepang. Namun, diboncengi oleh NICA (Netherlands Indies Civil Administration) atau pemerintahan sipil Hindia Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia. Ini memicu pertempuran sengit di berbagai daerah.
  • Perjuangan Fisik: Rakyat Indonesia dengan gigih melawan agresi militer Belanda. Contohnya:
    • Pertempuran Surabaya (10 November 1945): Melahirkan Hari Pahlawan.
    • Pertempuran Ambarawa.
    • Bandung Lautan Api.
    • Medan Area.
    Peran Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang kemudian menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) sangat vital dalam mempertahankan kemerdekaan.
  • Perjuangan Diplomasi: Selain perang fisik, Indonesia juga berjuang di meja perundingan untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan.
    • Perjanjian Linggarjati (1946): Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia atas Jawa, Madura, dan Sumatera.
    • Perjanjian Renville (1948): Kedudukan Indonesia semakin terdesak karena wilayah RI menjadi lebih sempit.
    • Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag (1949): Ini adalah puncak perjuangan diplomasi yang akhirnya menghasilkan pengakuan kedaulatan Indonesia secara penuh oleh Belanda pada 27 Desember 1949.
  • Ancaman Internal: Di tengah perjuangan melawan Belanda, muncul juga ancaman dari dalam negeri, seperti Pemberontakan PKI Madiun 1948 dan berbagai gerakan DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia) yang bertujuan mendirikan negara berdasarkan ideologi lain.

Pembentukan Sistem Pemerintahan dan Ekonomi (1950-an): Mencari Bentuk Negara

Setelah kedaulatan diakui, tantangan selanjutnya adalah membangun negara. Indonesia mencoba berbagai sistem pemerintahan dan menghadapi masalah ekonomi yang serius.

  • Sistem Pemerintahan Demokrasi Parlementer (1950$-1959$): Indonesia menerapkan sistem ini di mana kabinet bertanggung jawab kepada parlemen. Akibatnya, kabinet sering berganti karena mosi tidak percaya, menyebabkan ketidakstabilan politik.
  • Pemilu 1955: Ini adalah pemilu pertama di Indonesia yang dianggap paling demokratis, memilih anggota DPR dan Konstituante. Meskipun demikian, stabilitas politik belum juga tercapai.
  • Masalah Ekonomi:
    • Inflasi tinggi dan kas negara kosong.
    • Nasionalisasi perusahaan asing Belanda untuk mengambil alih aset ekonomi.
    • Kebijakan seperti 'Gunting Syafruddin' (memotong nilai uang) untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menekan inflasi.

Demokrasi Terpimpin (1959$-1965$): Kepemimpinan Kuat dan Politik Luar Negeri Aktif

Kondisi politik yang tidak stabil pada masa Demokrasi Parlementer mendorong Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959, yang menandai dimulainya era Demokrasi Terpimpin.

  • Ciri-ciri Demokrasi Terpimpin:
    • Kekuasaan Presiden sangat besar.
    • Pembentukan MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara) dan DPAS (Dewan Pertimbangan Agung Sementara).
    • Nasionalisme, Agama, Komunisme (NASAKOM) menjadi landasan politik.
  • Politik Luar Negeri:
    • Indonesia aktif dalam gerakan non-blok.
    • Melakukan Konfrontasi dengan Malaysia.
    • Mengadakan GANEFO (Games of the New Emerging Forces) sebagai tandingan Olimpiade.
    • Membentuk Poros Jakarta-Peking (Indonesia-RRT).
  • Akhir Demokrasi Terpimpin: Era ini berakhir dengan peristiwa tragis Gerakan 30 September (G30S/PKI) pada tahun 1965, yang kemudian mengantar Indonesia ke masa Orde Baru.

Contoh Penerapan Nilai Perjuangan di Masa Kini โœจ

Mempelajari periode pasca kemerdekaan bukan hanya mengingat tanggal dan nama pahlawan, tetapi juga memahami nilai-nilai yang mereka perjuangkan. Semangat persatuan, gotong royong, cinta tanah air, dan rela berkorban sangat relevan untuk kita terapkan hari ini. Sebagai pelajar, kalian bisa menerapkannya dengan rajin belajar, menjaga kerukunan antar teman, dan berkontribusi positif bagi lingkungan sekitar. Ingat, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya! ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ

Rangkuman: Fondasi Kuat Bangsa Indonesia

Periode pasca kemerdekaan adalah masa di mana Indonesia dengan gigih berjuang untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Dari perjuangan fisik dan diplomasi melawan Belanda, menghadapi ancaman pemberontakan, hingga mencari bentuk sistem pemerintahan dan ekonomi yang sesuai. Semua itu adalah bagian dari proses pembentukan karakter dan identitas bangsa Indonesia. Mari kita teruskan semangat perjuangan para pahlawan dengan membangun Indonesia yang lebih maju dan sejahtera! ๐Ÿ’ช

Cek Pemahaman Materi (5 Soal)

1

Teks soal tidak ditemukan di database.

2

Teks soal tidak ditemukan di database.

3

Teks soal tidak ditemukan di database.

4

Teks soal tidak ditemukan di database.

5

Teks soal tidak ditemukan di database.

Sudah Paham Materi Ini?

Yuk uji pemahamanmu dengan mengerjakan latihan soal ips lainnya di Bank Soal.