Pendahuluan: Keajaiban Kehidupan Baru! π
Halo, Sobat IPA kelas 9! Pernahkah kalian bertanya-tanya, bagaimana ya sebuah tanaman kecil bisa tumbuh menjadi pohon besar, atau bagaimana anak kucing yang lucu bisa lahir dari induknya? Semua ini terjadi berkat proses yang sangat penting dalam kelangsungan hidup makhluk hidup, yaitu perkembangbiakan atau reproduksi.π
Perkembangbiakan adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan individu baru yang serupa dengan induknya. Tujuannya tentu saja untuk melestarikan jenisnya agar tidak punah. Ada dua cara utama perkembangbiakan yang akan kita pelajari: aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif).
Perkembangbiakan Tumbuhan: Dari Biji Hingga Kultur Jaringan π±
Perkembangbiakan Vegetatif (Aseksual) Tumbuhan
Perkembangbiakan vegetatif adalah cara tumbuhan menghasilkan individu baru tanpa melalui peleburan sel kelamin jantan (serbuk sari) dan sel kelamin betina (putik). Individu baru yang dihasilkan akan memiliki sifat genetik yang sama persis dengan induknya. Ini adalah cara yang efisien!
- Umbi Batang: Batang yang tumbuh di dalam tanah dan membengkak karena menyimpan cadangan makanan. Contoh: Kentang.
- Umbi Lapis: Batang pendek di dalam tanah dengan daun yang tebal dan berlapis-lapis untuk menyimpan cadangan makanan. Contoh: Bawang Merah, Bawang Putih.
- Umbi Akar: Akar yang membesar dan berfungsi menyimpan cadangan makanan. Contoh: Wortel, Singkong.
- Geragih (Stolon): Batang yang menjalar di atas atau di bawah permukaan tanah dan membentuk tunas baru di ruas-ruasnya. Contoh: Stroberi, Pegagan.
- Rhizoma (Rimpang): Batang yang tumbuh mendatar di bawah permukaan tanah dan bercabang-cabang, dari setiap ruas bisa tumbuh tunas baru. Contoh: Jahe, Kunyit, Lengkuas.
- Tunas: Tumbuhan baru yang muncul dari pangkal batang induk. Contoh: Pisang, Bambu.
- Tunas Adventif: Tunas yang tumbuh di bagian tubuh tumbuhan selain di ujung batang atau ketiak daun, misalnya pada tepi daun atau akar. Contoh: Cocor Bebek.
Selain cara alami, ada juga teknologi perkembangbiakan vegetatif buatan yang sering digunakan manusia:
- Mencangkok: Mengelupas kulit batang, menutupnya dengan tanah, lalu membungkusnya. Setelah berakar, batang dipotong dan ditanam.
- Menyetek: Memotong bagian tumbuhan (batang, daun, atau akar) lalu menanamnya agar tumbuh menjadi individu baru.
- Menempel (Okulasi): Menggabungkan mata tunas dari satu tumbuhan ke batang tumbuhan lain (biasanya tanaman sejenis) untuk mendapatkan sifat unggul dari kedua tanaman.
- Kultur Jaringan: Memperbanyak tumbuhan dari jaringan atau sel tumbuhan di media steril. Metode ini menghasilkan banyak individu baru dalam waktu singkat dengan sifat genetik yang sama.
Perkembangbiakan Generatif (Seksual) Tumbuhan
Perkembangbiakan generatif melibatkan peleburan sel kelamin jantan (serbuk sari) dan sel kelamin betina (putik). Proses ini biasanya terjadi pada tumbuhan berbiji dan melibatkan bunga sebagai alat perkembangbiakannya. Bunga memiliki bagian-bagian penting seperti kelopak, mahkota, benang sari (menghasilkan serbuk sari/sel kelamin jantan), dan putik (mengandung bakal biji/sel kelamin betina).
- Penyerbukan (Polinasi): Proses menempelnya serbuk sari ke kepala putik. Penyerbukan dapat terjadi secara:
- Sendiri (autogami): Serbuk sari berasal dari bunga itu sendiri.
- Tetangga (geitonogami): Serbuk sari dari bunga lain pada tumbuhan yang sama.
- Silang (alogami/xenogami): Serbuk sari dari bunga tumbuhan lain yang sejenis.
- Bastar (hibridisasi): Serbuk sari dari bunga tumbuhan lain yang berbeda jenis tetapi masih satu genus.
- Pembuahan (Fertilisasi): Setelah serbuk sari menempel pada putik, serbuk sari akan berkecambah membentuk buluh serbuk sari menuju bakal biji. Di dalam bakal biji, sel sperma (dari serbuk sari) akan membuahi sel telur (dari bakal biji) membentuk zigot. Zigot akan berkembang menjadi embrio, dan bakal biji menjadi biji. Bakal buah akan berkembang menjadi buah.
- Penyebaran Biji: Biji yang telah masak kemudian akan disebarkan dengan bantuan angin, air, hewan, atau manusia agar dapat tumbuh di tempat baru.
Perkembangbiakan Hewan: Dari Belah Diri Hingga Melahirkan πΎ
Perkembangbiakan Aseksual (Vegetatif) Hewan
Beberapa hewan tingkat rendah juga bisa berkembang biak secara aseksual, tanpa peleburan sel kelamin.
- Membelah Diri: Hewan bersel satu membelah tubuhnya menjadi dua individu baru yang sama persis. Contoh: Amoeba, Paramecium.
- Fragmentasi: Pemotongan bagian tubuh yang kemudian setiap potongan tumbuh menjadi individu baru yang lengkap. Contoh: Planaria (cacing pipih), Bintang Laut.
- Pembentukan Tunas: Tunas kecil tumbuh pada tubuh induk, lalu memisahkan diri dan menjadi individu baru. Contoh: Hydra.
Perkembangbiakan Seksual (Generatif) Hewan
Perkembangbiakan generatif melibatkan peleburan sel kelamin jantan (sperma) dan sel kelamin betina (ovum/telur) yang menghasilkan zigot. Zigot kemudian akan berkembang menjadi embrio, lalu menjadi individu baru.
Berdasarkan cara perkembangan dan kelahiran embrionya, hewan dibedakan menjadi:
- Ovipar (Bertelur): Embrio berkembang di dalam telur yang dikeluarkan dari tubuh induknya. Embrio mendapatkan makanan dari kuning telur. Contoh: Ayam, Burung, Ikan, Katak, Reptil.
- Vivipar (Melahirkan): Embrio berkembang di dalam rahim induk dan mendapatkan makanan dari induknya melalui plasenta. Setelah cukup berkembang, individu baru akan dilahirkan. Contoh: Kucing, Sapi, Kambing, Manusia (mamalia).
- Ovovivipar (Bertelur dan Melahirkan): Embrio berkembang di dalam telur, tetapi telur tersebut tetap berada di dalam tubuh induk. Telur menetas di dalam tubuh induk, kemudian anak hewan keluar dari tubuh induk seolah-olah dilahirkan. Embrio mendapatkan makanan dari kuning telur, bukan dari induk. Contoh: Beberapa jenis ular (ular boa, ular piton), kadal, ikan hiu.
Beberapa hewan juga mengalami metamorfosis, yaitu perubahan bentuk tubuh selama siklus hidupnya. Contoh: Kupu-kupu (telur -> larva/ulat -> pupa/kepompong -> imago/dewasa) dan Katak (telur -> berudu -> katak muda -> katak dewasa).
Rangkuman: Inti Sari Perkembangbiakan π
Perkembangbiakan sangat vital untuk kelangsungan hidup spesies. Tumbuhan dan hewan memiliki cara yang beragam, baik secara aseksual maupun seksual. Perkembangbiakan aseksual menghasilkan individu identik, sedangkan seksual menghasilkan variasi genetik yang penting untuk adaptasi. Memahami proses ini membantu kita menghargai keanekaragaman dan kompleksitas kehidupan di Bumi. Tetap semangat belajar ya! ππ
Cek Pemahaman Materi (5 Soal)
Teks soal tidak ditemukan di database.
Teks soal tidak ditemukan di database.
Teks soal tidak ditemukan di database.
Teks soal tidak ditemukan di database.
Teks soal tidak ditemukan di database.