Kembali ke Daftar Materi
SMA Kelas 12geografi

Keruangan Desa Kota

Nyoman Joblagan
16 Desember 2025

Pengantar: Dinamika Keruangan Desa dan Kota

Unit permukiman dan aktivitas manusia di permukaan Bumi secara garis besar terbagi menjadi dua tipologi utama: desa dan kota. Keduanya memiliki karakteristik unik namun saling terkait dalam sebuah sistem keruangan yang kompleks. Mempelajari keruangan desa-kota bukan hanya memahami perbedaan fisik, melainkan juga menelaah interaksi, ketergantungan, serta dinamika sosial, ekonomi, dan lingkungan yang terjadi di dalamnya. Topik ini esensial untuk memahami pola pembangunan wilayah, distribusi penduduk, serta potensi dan permasalahan yang muncul akibat hubungan timbal balik antara desa dan kota.

Konsep Utama dalam Keruangan Desa-Kota

1. Karakteristik Desa dan Kota

  • Desa:
    • Masyarakat agraris, homogen, ikatan kekeluargaan kuat (gemeinschaft).
    • Kepadatan penduduk rendah, mata pencarian dominan sektor primer (pertanian, perikanan, pertambangan).
    • Sarana prasarana terbatas, orientasi hidup tradisional.
  • Kota:
    • Masyarakat heterogen, rasional, individualistis (gesellschaft).
    • Kepadatan penduduk tinggi, mata pencarian dominan sektor sekunder (industri) dan tersier (jasa).
    • Sarana prasarana lengkap, orientasi hidup modern.

2. Interaksi Desa-Kota

Interaksi adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antara dua wilayah atau lebih. Interaksi desa-kota terjadi karena adanya perbedaan potensi dan kebutuhan antar kedua wilayah. Faktor pendorong interaksi meliputi:

  • Adanya wilayah yang saling melengkapi (regional complementarity).
  • Adanya kesempatan untuk berintervensi (intervening opportunity).
  • Adanya kemudahan transfer atau pemindahan dalam ruang (spatial transferability).

Bentuk-bentuk interaksi:

  • Perpindahan penduduk (mobilitas): Urbanisasi, ruralisasi, komutasi (ulang-alik).
  • Perpindahan barang/jasa: Pemasaran hasil pertanian ke kota, distribusi barang industri ke desa.
  • Perpindahan informasi: Penyebaran teknologi, budaya, dan gaya hidup.

3. Teori Interaksi Desa-Kota

  • Teori Gravitasi (Reilly): Mengukur kekuatan interaksi antara dua wilayah berdasarkan jumlah penduduk dan jarak. Semakin besar penduduk dan semakin dekat jarak, semakin kuat interaksinya.
  • Teori Titik Henti (Breaking Point Theory): Menentukan garis batas pengaruh dua kota terhadap wilayah di sekitarnya, atau lokasi ideal untuk penempatan fasilitas pelayanan antara dua kota.

4. Struktur Ruang Desa dan Kota

  • Struktur Ruang Desa: Umumnya lebih sederhana, dengan pola permukiman memanjang (mengikuti jalan/sungai), mengelompok (di pusat lahan subur), atau tersebar (di daerah topografi kasar).
  • Struktur Ruang Kota: Lebih kompleks dan sering dijelaskan oleh teori-teori seperti:
    • Model Konsentris (Burgess): Kota berkembang dalam cincin-cincin konsentris dari pusat kota (CBD) ke luar.
    • Model Sektoral (Hoyt): Kota berkembang mengikuti sektor-sektor yang menyebar dari pusat kota, seringkali mengikuti jalur transportasi utama.
    • Model Inti Ganda (Harris & Ullman): Kota berkembang dengan beberapa pusat kegiatan yang berbeda.

5. Perkembangan Wilayah Terkait Interaksi Desa-Kota

  • Urbanisasi: Peningkatan proporsi penduduk yang tinggal di perkotaan, sering diikuti dengan perkembangan fisik kota.
  • Ruralisasi: Perpindahan penduduk dari kota kembali ke desa.
  • Suburbanisasi: Perkembangan permukiman di pinggiran kota.
  • Desentralisasi: Penyebaran fungsi-fungsi kota ke luar pusat.
  • Kota Satelit: Kota mandiri yang tumbuh di sekitar kota besar, berfungsi mengurangi beban kota induk.
  • Megapolitan: Gabungan beberapa kota besar dan kota-kota di sekitarnya yang membentuk satu kawasan metropolitan sangat luas.

Analisis dan Penerapan: Dampak dan Permasalahan

Interaksi desa-kota membawa dampak positif dan negatif bagi kedua belah pihak:

  • Bagi Desa:
    • Positif: Peningkatan pendapatan, akses terhadap fasilitas, modernisasi pertanian, diversifikasi mata pencarian.
    • Negatif: Kesenjangan sosial, perubahan tata guna lahan (konversi lahan pertanian), lunturnya nilai tradisional, brain drain (migrasi kaum muda produktif ke kota).
  • Bagi Kota:
    • Positif: Ketersediaan tenaga kerja, pasokan pangan, perluasan pasar, peningkatan pendapatan daerah.
    • Negatif: Pertumbuhan permukiman kumuh, kemacetan, masalah sanitasi dan lingkungan, peningkatan kriminalitas, beban fasilitas publik.
  • keterangan:>Permasalahan keruangan desa-kota seringkali meliputi kesenjangan pembangunan, konflik pemanfaatan lahan, tekanan lingkungan, serta isu-isu sosial ekonomi lainnya. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan pembangunan wilayah yang terintegrasi dan berkelanjutan, dengan memperhatikan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, keadilan sosial, dan kelestarian lingkungan.

    Rangkuman

    Keruangan desa-kota adalah bidang studi yang menelaah karakteristik, interaksi, struktur, dan dinamika hubungan antara wilayah desa dan kota. Interaksi yang kuat didorong oleh kebutuhan saling melengkapi dan membawa dampak yang kompleks. Pemahaman tentang konsep-konsep seperti teori gravitasi, struktur ruang kota, serta dampak urbanisasi dan suburbanisasi sangat penting untuk merumuskan kebijakan pembangunan yang efektif guna mencapai pemerataan dan keberlanjutan wilayah.

Cek Pemahaman Materi (5 Soal)

1

Teks soal tidak ditemukan di database.

2

Teks soal tidak ditemukan di database.

3

Teks soal tidak ditemukan di database.

4

Teks soal tidak ditemukan di database.

5

Teks soal tidak ditemukan di database.

Sudah Paham Materi Ini?

Yuk uji pemahamanmu dengan mengerjakan latihan soal geografi lainnya di Bank Soal.