Kembali ke Daftar Materi
SMP Kelas 8bahasa_madura

Paparegan (Pantun): Sastra Lisan Madura yang Sarat Makna

Nyoman Joblagan
16 Desember 2025

Pendahuluan: Mengenal Paparegan, Pantun Khas Madura 😊📚

Halo, anak-anak hebat kelas 8! Pernahkah kalian mendengar kata Paparegan? Paparegan adalah salah satu bentuk sastra lisan yang sangat indah dan kaya makna dari kebudayaan Madura. Bentuknya mirip dengan pantun yang kita kenal dalam Bahasa Indonesia, namun memiliki ciri khas tersendiri yang membuatnya unik dan menarik untuk dipelajari. Melalui Paparegan, nenek moyang kita menyampaikan nasihat, candaan, atau bahkan ungkapan perasaan secara halus dan puitis. Mari kita selami lebih dalam dunia Paparegan ini!

Apa Itu Paparegan? Ciri-ciri dan Strukturnya

Secara sederhana, Paparegan adalah pantun khas Madura. Seperti pantun pada umumnya, Paparegan juga terdiri dari bait yang terikat oleh jumlah baris, rima, dan isi. Mari kita lihat ciri-cirinya:

  • Terdiri dari Empat Baris: Setiap satu bait Paparegan selalu memiliki empat baris.
  • Rima ABAB: Baris pertama berima dengan baris ketiga, dan baris kedua berima dengan baris keempat. Ini menciptakan melodi yang indah saat dibaca atau dilantunkan.
  • Pembagian Baris:
    • Dua Baris Pertama (Sampiran): Bagian ini disebut 'sampiran' (Paparegan bhâgi kapèng duwâ' se awal). Sampiran biasanya berisi gambaran alam, kejadian sehari-hari, atau hal-hal lain yang tidak berhubungan langsung dengan maksud utama. Fungsinya untuk menciptakan suasana dan menyiapkan rima.
    • Dua Baris Terakhir (Isi): Bagian ini disebut 'isi' (Paparegan bhâgi kapèng duwâ' se pangkèr). Inilah inti dari Paparegan, di mana pesan, nasihat, atau maksud penulis disampaikan.
  • Jumlah Suku Kata: Umumnya, setiap baris Paparegan terdiri dari 8 hingga 12 suku kata.
  • Bahasanya Khas: Paparegan menggunakan gaya bahasa Madura yang puitis dan seringkali mengandung majas atau perumpamaan.

Contoh Penerapan Paparegan dalam Kehidupan

Agar lebih paham, mari kita lihat salah satu contoh Paparegan berikut:

Ka'dinto dhung-teddhungan,
Teddungan è bâbâ pohto.
Mon arapa ta' karowan,
Tandhâna ta' bângal konco.

Dalam contoh di atas:

  • Sampiran: "Ka'dinto dhung-teddhungan, Teddungan è bâbâ pohto." Baris ini menggambarkan tempat tidur-tiduran di bawah pohon.
  • Isi: "Mon arapa ta' karowan, Tandhâna ta' bângal konco." Ini adalah pesan utamanya, yaitu jika seseorang berbuat tidak baik (tidak karuan), itu menunjukkan ia tidak memiliki rasa malu. Perhatikan rima 'teddhungan' (a) dengan 'karowan' (a), dan 'pohto' (b) dengan 'konco' (b). Ini menunjukkan skema rima ABAB yang sempurna.

Rangkuman: Paparegan, Cermin Kearifan Lokal 🌟

Jadi, Paparegan adalah warisan sastra lisan Madura yang sangat berharga. Dengan ciri khas empat baris, rima ABAB, serta pembagian sampiran dan isi, Paparegan tidak hanya indah didengar, tetapi juga kaya akan nilai dan pesan moral. Mempelajari Paparegan berarti kita turut melestarikan kebudayaan Madura yang adiluhung ini. Terus semangat belajar, ya! 😊

Cek Pemahaman Materi (5 Soal)

1

Teks soal tidak ditemukan di database.

2

Teks soal tidak ditemukan di database.

3

Teks soal tidak ditemukan di database.

4

Teks soal tidak ditemukan di database.

5

Teks soal tidak ditemukan di database.

Sudah Paham Materi Ini?

Yuk uji pemahamanmu dengan mengerjakan latihan soal bahasa_madura lainnya di Bank Soal.