Kembali ke Daftar Materi
SMA Kelas 11bahasa_indonesia

Memahami Drama: Konsep, Unsur, dan Analisis

Nyoman Joblagan
16 Desember 2025

Pendahuluan: Menguak Dunia Drama

\n

Seni pertunjukan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari peradaban manusia. Salah satu bentuk seni yang kaya akan nilai estetika dan makna adalah drama. Drama bukan sekadar tontonan, melainkan sebuah refleksi kehidupan yang disajikan melalui konflik, dialog, dan aksi para tokoh di atas panggung. Sebagai siswa kelas XI, pemahaman mendalam tentang drama akan memperkaya wawasan kita mengenai sastra, kebudayaan, dan kompleksitas manusia.

\n\n

Konsep Utama Drama

\n

A. Pengertian Drama

\n

Secara etimologis, kata 'drama' berasal dari bahasa Yunani 'draomai' yang berarti 'berbuat', 'bertindak', atau 'beraksi'. Dalam konteks sastra, drama dapat diartikan sebagai karya sastra yang bertujuan untuk dipentaskan. Drama mengisahkan kehidupan dan watak manusia melalui tingkah laku (akting) yang dipentaskan di atas panggung dan dilengkapi dengan dialog atau narasi. Intinya, drama adalah tiruan kehidupan yang diproyeksikan dalam sebuah pertunjukan.

\n\n

B. Ciri-ciri Drama

\n
    \n
  • Berbentuk dialog: Seluruh cerita disajikan melalui percakapan antar tokoh, baik dialog langsung maupun monolog.
  • \n
  • Memerlukan akting: Tidak cukup hanya dibaca, drama harus diperankan oleh aktor/aktris.
  • \n
  • Dilengkapi petunjuk laku: Terdapat narasi atau kurung kurawal yang memberikan arahan kepada aktor, sutradara, atau penata panggung (misalnya: (sambil menangis), (lampu redup)).
  • \n
  • Memiliki tema dan alur cerita: Meskipun dipentaskan, drama tetap memiliki struktur cerita yang utuh.
  • \n
  • Memiliki waktu pertunjukan yang terbatas: Berbeda dengan novel, drama memiliki batasan durasi pementasan.
  • \n
\n\n

C. Unsur-unsur Pembangun Drama

\n

Drama dibangun oleh berbagai unsur yang saling berkaitan erat, terbagi menjadi unsur intrinsik dan ekstrinsik.

\n
    \n
  • Unsur Intrinsik (unsur dari dalam drama itu sendiri):\n
      \n
    • Tema: Gagasan pokok atau ide dasar yang mendasari keseluruhan cerita.
    • \n
    • Tokoh dan Penokohan: Tokoh adalah pelaku dalam drama, sedangkan penokohan adalah penggambaran watak atau karakter tokoh (protagonis, antagonis, tritagonis, figuran).
    • \n
    • Alur (Plot): Rangkaian peristiwa yang disusun secara sistematis, meliputi eksposisi (pengenalan), komplikasi (konflik mulai muncul), klimaks (puncak konflik), resolusi (penyelesaian), dan denouement (akhir cerita).
    • \n
    • Latar (Setting): Meliputi waktu, tempat, dan suasana terjadinya peristiwa dalam drama.
    • \n
    • Dialog: Percakapan antar tokoh yang menjadi media penyampaian cerita, konflik, dan karakter.
    • \n
    • Konflik: Pertentangan atau masalah yang menjadi inti dari drama, bisa berupa konflik internal (dalam diri tokoh) atau eksternal (antar tokoh/lingkungan).
    • \n
    • Amanat: Pesan moral atau nilai-nilai yang ingin disampaikan pengarang kepada penonton.
    • \n
    \n
  • \n
  • Unsur Ekstrinsik (unsur dari luar drama yang memengaruhi):\n
      \n
    • Biografi Pengarang: Latar belakang kehidupan pengarang yang mungkin memengaruhi karya.
    • \n
    • Kondisi Sosial dan Budaya: Lingkungan masyarakat dan nilai-nilai yang berlaku saat drama diciptakan atau dipentaskan.
    • \n
    • Nilai-nilai dalam Masyarakat: Norma, adat, dan kepercayaan yang menjadi inspirasi atau kritik dalam drama.
    • \n
    \n
  • \n
\n\n

Struktur dan Jenis Drama

\n

A. Struktur Drama

\n

Meskipun memiliki alur, drama juga memiliki struktur pementasan yang khas:

\n
    \n
  • Prolog: Bagian pembuka yang berisi pengenalan tokoh, latar, atau konflik awal.
  • \n
  • Dialog/Adegan: Bagian inti drama yang berisi interaksi para tokoh, pengembangan konflik, hingga mencapai klimaks.
  • \n
  • Epilog: Bagian penutup yang berisi kesimpulan, pesan, atau penyelesaian akhir dari drama.
  • \n
\n\n

B. Jenis-jenis Drama

\n

Drama dapat dikelompokkan berdasarkan berbagai kriteria, antara lain:

\n
    \n
  • Berdasarkan Isi/Jalan Cerita:\n
      \n
    • Tragedi: Drama yang menceritakan kesedihan dan kemalangan tokoh utama yang berakhir tragis.
    • \n
    • Komedi: Drama yang bersifat menghibur, mengandung humor, dan biasanya berakhir bahagia.
    • \n
    • Tragikomedi: Campuran antara tragedi dan komedi, mengandung unsur sedih dan lucu sekaligus.
    • \n
    • Melodrama: Drama yang berlebihan dalam mengekspresikan emosi, seringkali dengan musik pengiring.
    • \n
    • Farce (Dagelan): Drama ringan yang penuh kelucuan, seringkali berlebihan dan tidak masuk akal.
    • \n
    \n
  • \n
  • Berdasarkan Sajian Lakon:\n
      \n
    • Opera: Drama yang dialognya dinyanyikan dengan iringan musik.
    • \n
    • Sendratari: Gabungan seni drama dan tari tanpa dialog, mengandalkan gerak dan ekspresi.
    • \n
    • Teater Absurd: Drama yang menyajikan ketidakmasukakalan, tanpa alur jelas, dan dialog yang minim.
    • \n
    \n
  • \n
\n\n

Analisis dan Apresiasi Drama

\n

A. Langkah-langkah Menganalisis Drama

\n

Menganalisis drama berarti menguraikan dan memahami setiap unsurnya. Langkah-langkahnya meliputi:

\n
    \n
  • Membaca/Menonton secara Utuh: Pahami keseluruhan cerita dan pementasan.
  • \n
  • Mengidentifikasi Unsur Intrinsik: Temukan tema, tokoh, alur, latar, dialog, konflik, dan amanat.
  • \n
  • Menentukan Unsur Ekstrinsik: Kaitkan dengan latar belakang pengarang, sosial, dan budaya.
  • \n
  • Menganalisis Keterkaitan Unsur: Bagaimana setiap unsur saling membangun cerita dan pesan.
  • \n
  • Menafsirkan Makna: Apa pesan mendalam yang ingin disampaikan drama tersebut.
  • \n
\n\n

B. Manfaat Apresiasi Drama

\n

Apresiasi drama bukan hanya tentang menikmati, tetapi juga memahami dan menghargai nilai-nilai di dalamnya. Manfaatnya antara lain:

\n
    \n
  • Melatih kepekaan rasa dan empati.
  • \n
  • Meningkatkan pemahaman tentang kehidupan dan konflik manusia.
  • \n
  • Mengembangkan daya kritis dan analitis.
  • \n
  • Memperkaya wawasan kebudayaan dan sejarah.
  • \n
  • Mendorong kreativitas dan ekspresi diri.
  • \n
\n\n

Rangkuman

\n

Drama adalah karya sastra yang dipentaskan, merefleksikan kehidupan melalui dialog, aksi, dan konflik. Ia dibangun oleh unsur intrinsik (tema, tokoh, alur, latar, dialog, konflik, amanat) dan ekstrinsik (biografi, sosial-budaya). Struktur pementasannya meliputi prolog, adegan, dan epilog, dengan berbagai jenis seperti tragedi, komedi, dan melodrama. Menganalisis dan mengapresiasi drama penting untuk memahami makna mendalam serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, sekaligus mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan empatis kita.

Cek Pemahaman Materi (5 Soal)

1

Teks soal tidak ditemukan di database.

2

Teks soal tidak ditemukan di database.

3

Teks soal tidak ditemukan di database.

4

Teks soal tidak ditemukan di database.

5

Teks soal tidak ditemukan di database.

Sudah Paham Materi Ini?

Yuk uji pemahamanmu dengan mengerjakan latihan soal bahasa_indonesia lainnya di Bank Soal.